Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Akhir "Quick Count" Poltracking: 8 Partai Masuk DPR, PDI-P Teratas, Disusul Golkar

Kompas.com - 20/02/2024, 08:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Hasil akhir hitung cepat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang diselenggarakan Poltracking Indonesia menunjukkan ada delapan partai politik yang diprediksi mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Partai-partai tersebut disebut bisa melenggang ke Senayan karena perolehan suaranya dalam quick count berada di atas ambang batas parlemen 4 persen.

"Berdasarakan perolehan persentase suara di quick count, ada delapan partai politik yang diprediksi pasti lolos ke parlemen," tulis Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam siaran pers, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Real Count Pileg DPD RI di DKI Jakarta Data 58,82 Persen: Fahira Idris dan Happy Djarot Salip Dailami Firdaus

Berdasarkan hasil hitung cepat, PDI Perjuangan menjadi partai politik dengan perolehan suara tertinggi yakni 16,64 persen.

Posisi PDI-P diikuti oleh Partai Golkar (15,18 persen), Partai Gerindra (13,34 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (10,89 persen), dan Partai Nasdem (9,24 persen) yang berada di 5 besar. 

Kemudian, masing-masing berada di urutan keenam, ketujuh, dan kedelapan adalah Partai Keadilan Sejahtera (8,17 persen), Partai Demokrat (7,41 persen), dan Partai Amanat Nasional (7,27 persen).

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berada di urutan kesembilan dengan 3,84 persen dan terancam kehilangan kursinya di parlemen.

Peluang PPP masuk Senayan masih terbuka karena suara PPP berada di rentang 3,60-4,08 persen bila menghitung margin of error hitung cepat ini.


Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia yang dipimpin Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo, kemungkinan besar tidak lolos ke parlemen karena perolehan suaranya hanya 2,89 persen berdasarkan hasil hitung cepat.

Sementara, partai-partai politik lainnya mendapat suara di bawah 2 persen, yakni , Partai Perindo (1,33 persen), Partai Gelora (0,94 persen),

Partai Hanura (0,74 persen), Partai Buruh (0,63 persen), Partai Ummat (0,51 persen), Partai Bulan Bintang (0,41 persen), Partai Garuda (0,33 persen), dan Partai Kebangkitan Nusantara (0,24 persen).

Perhitungan cepat oleh Poltracking dilakukan di 3.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar secara proporsional di 84 daerah pemilihan DPR RI dengan margin of error +/- 1,0 persen.

Baca juga: Hasil Akhir Quick Count Poltracking: Prabowo-Gibran Unggul 58,81 Persen, Pilpres Satu Putaran

TPS tersebut dipilih melalui multistage random sampling di mana kelurahan/desa di setiap dapil dipilih secara acak dan proporsional serta TPS juga dipilih secara acak.

Hasil quick count ini bukan hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang sejak Kamis (15/2/ 2024) hingga Rabu (20/3/2024)

Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com