Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Mahararani: Jadikan Isra Mi'raj sebagai Momen Perkuat Persatuan Bangsa dan Jaga Demokrasi

Kompas.com - 08/02/2024, 18:02 WIB
Hotria Mariana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar menjadikan peringatan Isra Mi'raj 1445 Hijriah sebagai kesempatan untuk memperkuat persatuan bangsa.

Ia juga mengatakan bahwa peristiwa mukjizat Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan perintah shalat lima waktu dari Allah SWT itu harus menjadi motivasi bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih baik, toleran, dan cinta damai.

“Indonesia sebagai Negara Ketuhanan harus bisa menjadi bangsa teladan. Isra Mi’raj 2024 adalah kesempatan untuk meningkatkan persatuan bangsa,” ucap Puan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (8/2/2024).

Ia juga mengingatkan pemerintah agar memanfaatkan peringatan Isra Mi’raj untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki diri dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi untuk rakyat.

Baca juga: Bacakan Surpres RUU DKJ, Puan: Belum Ada Mekanisme yang Dijalankan

“Isra Mi'raj juga hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki diri dan semakin lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan untuk rakyat,” ucap Puan.

Isra Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha dalam satu malam. Di sana, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima kali sehari.

Menurut mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu, shalat lima kali sehari adalah ibadah yang menghubungkan umat Islam dengan Allah SWT. Karena itu, ia berharap, agar umat Islam dapat mengamalkan peringatan Isra Mi’raj dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita jaga hubungan kita dengan Allah (hablun minallah) dan dengan sesama manusia (hablun minannas),” ujarnya.

Baca juga: Tutup Masa Sidang DPR, Puan Ajak Rakyat Salurkan Hak Pilih dan Junjung Tinggi Persatuan

Puan menekankan bahwa hubungan antara umat Islam dan Allah SWT adalah kewajiban yang personal, sedangkan hubungan antara umat dan manusia adalah kewajiban yang kolektif.

Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk saling menghargai dan menghormati, serta menjaga perdamaian dan toleransi antarumat beragama.

“Indonesia adalah negara yang beragam. Kita harus menjaga persatuan untuk menjaga harmoni bangsa,” ajak Puan.

Puan juga mengatakan bahwa perdamaian dan toleransi sangat penting pada tahun politik ini. Ia mengharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan pemilu yang kondusif dan tidak memecah belah bangsa.

“Semua pihak perlu bekerja sama, termasuk masyarakat, penyelenggara pemilu, pemerintah, dan pihak keamanan, untuk menjaga kualitas demokrasi Indonesia,” kata Puan.

Baca juga: Sivitas Akademika Kritik Jokowi soal Pemilu, Puan: Biarkan Rakyat yang Menilai

Puan berharap peringatan Isra Mi’raj yang berdekatan dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 dapat menjadi pengingat bagi semua elemen bangsa, terutama muslim, untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.

“Selamat memperingati Isra Mi’raj 2024. Mari jaga bangsa ini dalam Binneka Tunggal Ika. Jangan biarkan perbedaan mengganggu kerukunan dan persatuan. Mari tingkatkan kualitas demokrasi Indonesia dengan sikap yang kompeten dan terhormat,” tutur Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com