Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Enggan Komentari Prabowo yang Was-Was Diberi Nilai Rendah Lagi

Kompas.com - 02/02/2024, 20:23 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan enggan mengomentari kekhawatiran capres nomor urut 2 Prabowo Subianto jika kembali diberi nilai rendah saat debat kelima Pilpres pada 4 Februari 2024 lusa.

"Nggak ada komentar," kata Anies di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/2/2024), ketika ditanya soal Prabowo yang khawatir dikasih nilai rendah saat debat kelima.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan debat adalah ajang menyampaikan fakta, penilaian, opini.

Pemikiran dan fakta tersebut kemudian diadu dalam ajang debat tersebut.

Baca juga: Airlangga Yakin Pendukung Golkar di Sulawesi Solid Dukung Prabowo-Gibran, meski JK Pilih Anies-Muhaimin

"Yang kemudian ditanggapi juga opininya. Itu lah forum debat. Jadi kalau sudah selesai debatnya, ya udah selesai diskusinya, nggak berkelanjutan," ujar dia.

Anies mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi debat kelima nanti.

Dia mengatakan persiapannya hanya akan istirahat sehari sebelum debat di hari Minggu.

"Nggak ada yang khusus, karena apa ya, kan debat itu pertanyaannya itu tidak tahu. Hal, aspek apa kami juga tidak tahu," ujar dia.

"Jadi tidak ada satu skenario yang bisa disiapkan, ya nanti mengalir sambil kita mendengar pertanyaan, sambil pada waktu itu memformulasikan gagasan," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto, blak-blakan mengaku cemas dalam menghadapi debat capres terakhir pada Minggu (4/2/2024).

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam kampanye akbar Partai Demokrat di GOR Gayajana, Malang, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024).

"Sebentar lagi tanggal 4, saya mau debat lagi nih. Aku mau debat lagi. Tapi aku, aku agak waswas," ujar Prabowo disambut tawa hadirin.

Prabowo lantas mengungkit momen yang terjadi pada debat ketiga capres.

Saat itu, Prabowo diberi nilai 11 dari 100 oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Baca juga: Cerita Pembangunan Wilayah Kepulauan Seribu, Anies: Negara Tidak Berdagang dengan Rakyat

Namun, Prabowo mengaku tidak memusingkan penilaian rendah tersebut.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Anggota DPR-nya Minta 'Money Politics' Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Anggota DPR-nya Minta "Money Politics" Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Nasional
Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Nasional
Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Nasional
Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Nasional
Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Juri Ardiantoro, Timses Prabowo-Gibran yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia 'Tidak Layak Pakai'

Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia "Tidak Layak Pakai"

Nasional
Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Nasional
Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Nasional
Soal Revisi UU MK, Disebut 'Jurus Mabuk' Politisi Menabrak Konstitusi

Soal Revisi UU MK, Disebut "Jurus Mabuk" Politisi Menabrak Konstitusi

Nasional
SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

Nasional
Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com