Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Klaim Ada Pola Pengadangan Kampanyenya, Minta Pendukung Lawan

Kompas.com - 02/02/2024, 20:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta para pendukungnya untuk menyerukan perlawanan jika ada pihak yang menghalang-halangi ketika hendak mengikuti kampanye.

Hal itu ditegaskan Ganjar ketika diminta pendapat soal adanya upaya sabotase kepada pendukungnya yang akan menghadiri hajatan rakyat atau kampanye akbar.

Terkini, Ganjar juga mengaku acara hajatan rakyat di Tuban sempat dihalang-halangi.

"Hari ini saya di Tuban. Apa yang saya dengarkan, kemarin kita membuat acara apa pun sulitnya minta ampun, hanya karena tempatnya. Alasannya, alasannya nih 'ini sudah mau dipakai," beber Ganjar dalam keterangannya, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: Debat Terakhir, Ganjar Akan Bahas Keterwakilan Perempuan dan Disabilitas

"Cara-cara seperti ini kita sudah hafal, sudah lah. Maka saya sampaikan, lawan saja. Seperti yang ada di Wonosari itu, lawan saja," kata Ganjar lagi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini meminta para pendukungnya tidak takut karena kampanye pun dilindungi oleh Undang-Undang.

Ia juga mengatakan, kampanye juga dalam rangka menjalankan perintah Undang-Undang.

"Karena sebenarnya kita berkampanye, kita mengerahkan massa ini perintah Undang-undang karena massanya massa kampanye. Kecuali tidak," imbuh dia.


Baca juga: Almas Gugat Gibran Wanprestasi, Ganjar: Kalau Sifatnya Perdata, Silakan Bicara Berdua

Politikus PDI-P ini lantas menyinggung adanya upaya sabotase untuk menghalangi massa pendukungnya menghadiri acara konser "Salam M3tal" yang juga kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, besok Sabtu.

Upaya penghalangan itu, jelas Ganjar, dilakukan lewat sulitnya mencari perusahaan otobus (PO) bus untuk mengantarkan pendukung Ganjar-Mahfud ke GBK pada Sabtu.

"Dan saya tahu operasi-operasi tertutup semacam ini sebenarnya bagian dari cara-cara mencegah agar kita tidak bisa mengerahkan massa. Tapi rakyat selalu punya cara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com