JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku belum mendapat undangan untuk bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
Hal tersebut disampaikannya saat menjawab pertanyaan soal apakah akan ada pertemuan dengan Presiden ke-lima RI itu dalam waktu dekat.
"Belum. Belum ada undangan," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Kabar Pertemuan Megawati dan Jokowi yang Kompak Dibantah PDI-P dan Istana...
Dalam kesempatan itu, Presiden pun menjelaskan soal kiriman karangan bunga untuk Megawati.
Menurut Presiden, karangan bunga yang dikirimkannya dalam rangka memberikan selamat atas ulang tahun ke-77 yang jatuh pada 23 Januari 2024.
"Ya biasa. Ya kan Bu Mega berulangtahun. Saya kirim bunga biasa saja," ungkap Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, beredar isu Presiden Jokowi Ingin menemui Megawati. Isu ini muncul di tengah hubungan antara Jokowi dan PDI-P semakin renggang dalam beberapa bulan terakhir.
Banyak pihak menilai, keretakan hubungan keduanya terkait dengan perbedaan dukungan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Apalagi, Jokowi kerap melempar simbol keretakannya dengan PDI-P dengan mengenakan dasi berwarna kuning.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan tak menghadiri acara HUT ke-51 PDI-P pada 10 Januari 2024.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto membantah isu Jokowi meminta bertemu dengan Megawati.
Kendati demikian, ia mengeklaim bahwa Megawati selalu terbuka untuk bertemu dengan siapa pun, termasuk pemimpin yang ingin memikirkan rakyat, bangsa, dan negara.
Baca juga: Sikap Gibran Saat Debat Dikritik, Jokowi: Saya Enggak Mau Menilai Lagi
Jika ingin bertemu Megawati, Hasto menyarankan agar Jokowi didampingi oleh sejumlah tokoh.
“Kalau mau bertemu biar dikawal biar didampingi Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki dan Pak Ahok," kata Hasto, dikutip dari Kompas.com, Minggu (21/1/2024).
Diketahui, Sri Mulyani dan Basuki Hadi Muljono belakangan santer diisukan akan mundur dari kabinet Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.