Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Pertemuan Megawati dan Jokowi yang Kompak Dibantah PDI-P dan Istana...

Kompas.com - 23/01/2024, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, beredar kabar bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bakal bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Desas-desus yang berembus, Jokowi yang meminta untuk bertemu Mega.

Isu ini muncul di tengah sinyal keretakan hubungan Megawati dan PDI-P dengan Jokowi dan keluarga akibat dinamika Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, kabar rencana pertemuan Megawati dan Jokowi langsung dibantah oleh PDI-P. Pun pihak Istana menyebut bahwa desas-desus tersebut tidak benar.

Dibantah PDI-P

Bantahan partai banteng disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto. Meski demikian, Hasto menyebut bahwa pintu rumah Megawati selalu terbuka.

"Enggak ada," kata Hasto saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024).

Baca juga: Istana Bantah Jokowi Minta Bertemu dengan Megawati

Jika hendak bertemu Mega, Hasto menyarankan agar Jokowi ditemani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut Hasto, rumah Megawati selalu terbuka bagi pemimpin yang memikirkan rakyat, bangsa, dan negara, jauh di atas kepentingan pribadi dan keluarganya.

"Maka, kalau mau bertemu biar dikawal, biar didampingi Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki dan Pak Ahok," kata Hasto lagi.

Dari internal PDI-P

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, juga memastikan bahwa tidak ada permintaan dari Jokowi untuk bertemu dengan Megawati.

"Terkait dengan narasi yang dikembangkan seolah-olah ada pertemuan, permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar," kata Ari, dikutip dari siaran Kompas TV, Senin (22/1/2024).

Ari mengaku heran dengan narasi pertemuan ini yang menurutnya berkembang cepat, seolah-olah berasal dari internal PDI-P.

Baca juga: Hasto Bantah Kabar Jokowi Minta Ketemu Mega, Sarankan Ditemani Sri Mulyani hingga Ahok jika Mau Datang

"Dan dipersepsikan sebagai sebuah fakta. Tapi sesungguhnya hal itu tidak pernah terjadi, tidak pernah ada permintaan bertemu dan itu sudah dikonfirmasi lagi oleh Sekjen PDI Perjuangan," ucap Ari.

Ari tak memungkiri bahwa pertemuan antartokoh, utamanya yang bertujuan untuk kebaikan bangsa, adalah hal positif. Menurutnya, pertemuan demikian perlu didukung mengingat tujuan utamanya demi kepentingan rakyat.

Katanya, Jokowi pun selalu terbuka untuk bertemu dengan siapa pun. Tak cuma tokoh bangsa, tetapi juga para ulama, tokoh nasional, tokoh daerah, dan tokoh masyarakat lain.

"Itu saya kira sesuatu yang sangat baik. Silaturahmi, komunikasi, dan juga menjalin komunikasi antara satu dengan yang lain, sesuatu yang sangat penting untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar," ujar Ari.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com