Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Bantah Kabar Jokowi Minta Ketemu Mega, Sarankan Ditemani Sri Mulyani hingga Ahok jika Mau Datang

Kompas.com - 21/01/2024, 22:44 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto membantah isu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bertemu Ketua Umum partainya, Megawati Soekarnoputri.

Hubungan Jokowi dan PDI-P diketahui tengah merenggang setelah anak sulung mantan Wali Kota Solo itu, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Adapun PDI-P mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

"Enggak ada," bantah Hasto saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024).

Meski demikian, Hasto menyebut pintu rumah Megawati selalu terbuka.

Baca juga: Maruarar Sirait Hengkang dari PDI-P, Ganjar: Mati Satu Tumbuh Seribu

 

Ia menyarankan kepada Jokowi untuk ditemani Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono, dan Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, jika ingin bertemu Mega.

Hasto menegaskan, rumah Megawati selalu terbuka bagi pemimpin yang memikirkan rakyat, bangsa, dan negara jauh di atas kepentingan pribadi dan keluarganya.

"Maka kalau mau bertemu biar dikawal biar didampingi Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki dan Pak Ahok," kata Hasto lagi.

Kerenggangan hubungan Megawati, PDI-P dengan keluarga Jokowi semakin meruncing pada momentum pemilihan bakal calon wakil presiden.

Baca juga: Ajak Maruarar Sirait Eks PDI-P Masuk TKN, Prabowo: Dia Belum Bersedia, tetapi Harus Terima!

Selain Gibran yang maju sebagai cawapres Prabowo, menantu Jokowi, Boby Nasution dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep juga memberikan dukungan pada Prabowo Subianto.

Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDI-P ke 51 yang dirayakan 11 Januari kemarin, Jokowi tidak diundang. Kepala Negara itu juga sedang melakukan perjalanan dinas ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Tak hanya itu, Jokowi juga tak mengucapkan selamat ulang tahun pada momen tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com