Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Tidak Ada Data Rahasia Negara yang Diminta Dibocorkan Saat Debat Capres

Kompas.com - 09/01/2024, 17:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD berpandangan bahwa data pertahanan yang dibuka oleh calon presiden (capres) Ganjar Pranowo bukanlah data rahasia negara.

Menurut Mahfud, Ganjar justru meminta capres nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membuka data terkait anggaran belanja pertahanan yang bisa diakses publik, salah satunya lewat situs Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

"Menurut saya, ndak ada rahasia negara yang diminta dibocorkan kemarin," kata Mahfud ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Oleh karena itu, Mahfud menilai Ganjar tidak sama sekali menyerang personal Prabowo dalam debat capres kedua yang digelar pada Minggu, 7 Januari 2024.

Baca juga: Soal Format Debat Pilpres, Mahfud: Terserah KPU, Saya Manut Saja

Mahfud menegaskan bahwa Ganjar hanya meminta keterbukaan anggaran belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang selama ini ada tudingan dibeli bekas.

"Rahasia negara itu, misalnya, temuan intelijen, rencana intelijen, rencana penyerangan, rahasia tentang tempat-tempat vital. Nah, itu namanya rahasia negara," ujar Menko Polhukam ini.

Lebih lanjut, Mahfud mengaku tidak akan menyerang personal cawapres lainnya dalam debat pemilihan presiden (Pilpres) selanjutnya.

Menurut Mahfud, jika menyerang personal, bisa disebut cawapres itu memiliki sifat kekanak-kanakan.

"Kalau saya ndak, ndak punya rencana saling serang personal. Untuk apa? itu kekanak-kanakan. Dan saya ndak perlu menyiapkan diri juga, kayak gitu itu (debat) kan tidak bisa dipersiapkan kan? Itu wawasan yang melekat. Kalau saya siap-siap juga, kalau ditanyakan yang lain, enggak ada gunanya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Baca juga: Mahfud Ungkap Rahasia Negara yang Tak Boleh Diungkap ke Publik

Diberitakan sebelumnya, Ganjar dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto sempat saling serang narasi dalam debat capres kedua.

Momen itu terjadi saat Ganjar mempertanyakan kenapa minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimal Indonesia turun.

Prabowo lantas menyatakan tak punya cukup waktu untuk membuka data tersebut dalam debat. Tetapi, ia menyatakan terbuka jika Ganjar ingin beradu data dalam kesempatan lain.

Di sisi lain, Prabowo juga sempat menuturkan pada capres nomor urut 1 Anies Baswedan bahwa data pertahanan Indonesia tak bisa dibuka sepenuhnya ke publik karena ada yang bersifat rahasia.

Baca juga: Tegaskan Tak Bakal Serang Personal Saat Debat, Mahfud MD: Untuk Apa? Kekanak-kanakan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com