Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

TKN Sebut Gibran Paham Cara Atasi Masalah Pendidikan dan Ketenagakerjaan di Indonesia

Kompas.com - 28/12/2023, 20:52 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Bima Arya Sugiarto menilai, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka memiliki pemahaman tentang cara mengatasi masalah pendidikan dan lapangan pekerjaan di Indonesia.

"Gibran paham bahwa kunci kemajuan peradaban adalah sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni," tutur Bima melalui keterangan persnya, Kamis (28/12/2023).

Bima mencontohkan, Singapura adalah salah satu negara maju yang memiliki sistem kaderisasi kepemimpinan. Artinya, pemimpin bertugas mempersiapkan calon pemimpin pada masa depan.

"Kualitas seorang pemimpin ditentukan oleh sejauh mana ia berpikir untuk regenerasi. Itulah calon pemimpin yang visioner," kata Bima.

Ia mengatakan, Gibran menguasai data dan persoalan link and match antara kesempatan kerja, kurikulum pendidikan, dan ketersediaan tenaga kerja.

Gibran dinilai sering terlibat dalam berbagai inovasi dan kolaborasi dunia ekonomi kreatif serta teknologi yang membutuhkan tenaga kerja yang sesuai.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Survei CSIS dan Indikator, TKN Optimistis Menang Satu Putaran

"Mas Gibran sangat paham bahwa visi Indonesia Emas dalam hilirisasi dan energi tidak akan terwujud tanpa kepastian antara peluang dan kesiapan," tutur Bima.

Menurutnya, Gibran memiliki data yang komprehensif tentang peluang dan tren global pada masa depan. Hal ini merupakan strategi Gibran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Beliau memiliki data yang komprehensif tentang peluang dan tren global. Salah satunya green economy and waste managementcarbon trading, energi, dan digitalisasi. Saya yakin, Mas Gibran mampu melakukan evaluasi yang dapat menyesuaikan sistem pendidikan agar Indonesia dapat menjadi pemenang di 2045," ujar Bima.

Untuk diketahui, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mendukung pelaksanaan visi Indonesia Emas 2045.

Selain itu, RPJPN 2025-2045 juga dimaksudkan sebagai sarana mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Adapun, 5 visi yang diusung, yakni pendapatan yang setara dengan negara maju, kemiskinan 0 persen, berkurangnya ketimpangan, kepemimpinan, dan pengaruh dunia internasional meningkat, daya saing SDM meningkat, serta turunnya intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) menuju Net Zero Emission (NZE).

Baca juga: Sejumlah Kader PPP Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Siap Terima Sanksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com