Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Manusia Tak Akan Tergantikan AI, Ganjar: Tenang, Robot yang Buat Siapa?

Kompas.com - 15/12/2023, 06:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengajak anak muda untuk tetap optimistis bahwa ke depan manusia tidak akan kalah dengan teknologi.

Hal ini disampaikannya setelah mendengar curhatan anak muda hebat yang ketakutan karena ke depan setiap pekerjaan manusia bisa tergantikan oleh robot.

Anak muda ini, jelas Ganjar, khawatir pekerjaannya kelak tergantikan robot atau artificial intelligence (AI).

Baca juga: Lantunan Shalawat Sambut Kedatangan Ganjar, Siti Atikoh dan Alam Ganjar di Ponpes Nurul Huda Bekasi

"Saya bertemu dengan banyak orang bicara, 'Pak Ganjar, besok gimana kalau dunia digital ini makin canggih makin canggih. Kan orang enggak bisa bekerja? Diganti sama robot, diganti sama artificial intelligence. Apa kemudian yang bisa kita kerjakan?" kata Ganjar dalam sambutannya di Pondok Pesantren Nurul Huda, Setu, Kabupaten Bekasi, Kamis (14/12/2023) malam.

Ganjar meminta anak muda tersebut dengan tenang dan rileks menghadapi tantangan AI. 


Ganjar meyakini pergantian tenaga manusia oleh robot tidak akan terjadi jika anak muda sungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan, salah satunya di pondok pesantren.

"Ya, tenang saja, bro. Tenang saja. Robot yang buat siapa? Manusia, jadi kita yang akan menentukan," imbuh mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Kendati begitu, Ganjar menilai wajar akan adanya kebingungan dan kekhawatiran anak-anak muda melihat teknologi saat ini.

Menurutnya, ini lantaran teknologi yang berkembang sangat cepat dari waktu ke waktu.

Baca juga: Ulang Tahun Ke-22, Alam Ganjar Dapat Kejutan Saat Dampingi Ganjar di Ponpes Nurul Huda Bekasi

"Maka kita musti mengikuti perkembangan dan ilmu pengetahuan yang berkembang sangat cepat itu. Enggak boleh ketinggalan. Itu artinya belajar serius, banyak membaca, sering diskusi, praktik. Akhirnya mereka akan paham," pungkasnya/ 

Pada kesempatan ini, Ganjar turut didampingi keluarganya, yakni istri Siti Atikoh dan anak, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Selain itu turut hadir pula Ketua DPD PDI-P Jawa Barat Ono Surono dan politikus PDI-P Rieke Diah Pitaloka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com