Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Urgensi Bangun IKN, Anies: Tanya Dubes di Sini, Ada Rencana Pindah Kantor Enggak?

Kompas.com - 02/12/2023, 15:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan kembali mengkritik pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dibangun di era Presiden Joko Widodo.

Kritikan ini disampaikan Anies ketika mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal bertanya soal urgensi pembangunan IKN dalam acara Foreign Policy Conference of Indonesia (FPCI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).

Pasalnya, IKN telah menjadi salah satu agenda utama diplomasi Indonesia dengan mencari bantuan asing dalam pembangunannya. Banyak pula yang memandang bahwa IKN merupakan kedaulatan RI.

Sebelum menjawab serius, mantan Gubernur DKI Jakarta ini justru melemparkan pertanyaan untuk para duta besar negara lain yang hadir dalam acara.

Baca juga: Sebut Demokrasi di Dunia Mundur, Anies: Mau Dibilang Otoriter, Belum Nampak

"Mungkin tanya sama para dubes juga di sini, ada rencana pindah kantor embassy-nya apa enggak?" seloroh Anies.

Memulai jawaban seriusnya, Anies mengaku bertemu dengan seorang ibu-ibu sekitar dua minggu lalu yang juga bertanya tentang IKN. Ia bertanya kepada Anies hal yang sama, yaitu soal urgensi membangun ibu kota yang digadang-gadang mengusung ekonomi hijau itu.

Ibu itu pun menyampaikan pandangannya. Menurut Anies, pandangan itu simpel namun bermakna bagi yang mendengarnya.

"Saya tanya, 'menurut pandangan ibu bagaimana?'. (Ibu itu menjawab), 'Pak, kalau saya, di rumah saya ini masih harus membiayai kebutuhan-kebutuhan rumah tangga, terbatas. Saya masih harus menyelesaikan rumah tangga saya, dalam situasi seperti itu masa saya mau bikin rumah baru'," ucap Anies menirukan jawaban sang ibu.

Baca juga: Gelagat Anies saat Ditanya Pilih ASEAN atau G20: Lirik Duta Besar, Minta Tak Dengarkan Jawabannya

"Simple sekali. Tapi itu sama seperti pertanyaan tadi. Dalam situasi kita harus menyelesaikan PR-PR yang terjadi, nampaknya (PR) itu yang harus kita prioritaskan," imbuhnya.

Anies menyampaikan, Indonesia masih memiliki banyak PR, salah satunya soal infrastruktur dasar yang menjadi hak setiap warga negara yaitu bidang kesehatan dan pendidikan.

Dalam konteks hubungan internasional, harusnya kata Anies, pemerintah mengedepankan dukungan internasional untuk memenuhi infrastruktur dasar tersebut.

Dukungan internasional untuk membangun fasilitas dasar, jauh lebih penting dibanding dukungan untuk membangun IKN. Terlebih menurut Anies, dampak pembangunan IKN hanya dirasakan oleh segilintir orang.

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Ingin Kunjungi Palestina

"Kalau kita lihat, manfaat pembangunan fasilitas kesehatan bakal dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Tapi kalau di sini (IKN), dirasakan oleh aparat negara yang bekerja untuk negara. Sementara yang kita perlakukan adalah negara Indonesia untuk rakyat, (IKN) itu fasilitas untuk penyelenggara negara," beber dia.

Anies kemudian mencontohkan bahwa pada tahun 2045, sebanyak 3/4 penduduk Indonesia bakal tinggal di perkotaan.

Maka, pemerintah perlu berkonsentrasi membangun infrastruktur yang mendukung ekonomi hijau di perkotaan, di tengah isu perubahan iklim. Jika tidak diantisipasi dari sekarang, beragam masalah akan muncul pada tahun 2045, termasuk masalah polusi.

"Salah satu solusi yang paling penting adalah membangun transportasi publik di kota Indonesia. Bayangkan kalau sumber daya itu yang besar (untuk IKN) dipakai untuk membangun seluruh transportasi umum di Indonesia, maka kota-kota besar Indonesia akan punya transportasi umum," jelasnya.

Baca juga: Debat Cawapres Dihilangkan, Anies: Kami Terkejut Belum Dibicarakan, Sudah Ditetapkan

"Itu akan menekan penduduknya mengurangi emisi karbon di tempat itu, dan mengurangi potensi kemacetan, yang itu dampaknya dirasakan seluruh Indonesia," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com