JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyampaikan, indeks demokrasi kini mulai merosot. Menurut dia, kemunduran demokrasi tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Anies menyebut, indeks demokrasi yang menurun ini membuat dunia beralih pada sistem pemerintahan nondemokrasi.
"Tidak kalah penting soal demokrasi. Kita menyaksikan banyak terjadi democratic back sliding, seluruh dunia. Banyak negara-negara yang bergerak ke arah nondemokrasi," kata Anies dalam acara Foreign Policy Conference of Indonesia (FPCI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).
Baca juga: Gelagat Anies saat Ditanya Pilih ASEAN atau G20: Lirik Duta Besar, Minta Tak Dengarkan Jawabannya
Karena terus bergerak, Anies menilai, negara-negara di seluruh dunia tidak bisa pula disebut otoriter atau negara korup.
Namun, yang jelas, dunia tidak lagi berada pada garis yang tepat, yaitu konsolidasi demokrasi.
"Mau dibilang otoriter, belum nampak. Lalu juga bergerak ke arah less good governance, tapi mau dibilang korup juga belum. Tapi jelas kita tidak lagi berada dalam track democratic consolidation," ucap Anies.
Anies menyebut, tata kelola yang balik dalam sebuah pemerintahan yang dulu populer seolah menurun di dunia. Dia menyebut, hampir 37 persen populasi di dunia berada di dalam sistem rezim otoriter.
Lalu, indeks demokrasi 92 negara dunia stagnan atau menurun.
Baca juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Ingin Kunjungi Palestina
"This is not good. Lalu indeks persepsi korupsi khusus untuk Indonesia jelas mengalami penurunan yang signifikan dari 36 tahun 2018 sekarang menjadi 34, which is not good," tutur Anies.
Menurut Anies, tantangan soal demokrasi adalah satu dari sekian masalah yang mesti dibereskan.
"Bila di dalam negeri kita tidak mempraktikkan demokrasi good governance, tidak mungkin kita mengkampanyekan keluar. Ini adalah contoh-contoh tantangan yang penting kita perlu bahas bersama," jelas Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.