Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Tokoh yang Bicara Drama Politik Pertama Kali, Masinton: Tapi Lu Nyutradarain

Kompas.com - 16/11/2023, 15:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Masinton Pasaribu menyinggung pihak yang pertama kali bicara soal drama politik dalam proses Pemilu 2024.

Dia menyebut, sosok itu justru adalah sang sutradara dari drama politik. Meski begitu, Masinton tak menyebut sama sekali sosok yang dimaksud.

Mulanya, Masinton ditanya oleh salah seorang awak media terkait Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P milik Gibran Rakabuming Raka, saat diskusi Koordinatoriat Wartawan Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Enggan Campuri Drama-drama Politik, PKS: Biar Mereka Baku Tikam, Bukan Urusan Kami

Masinton menyatakan, persoalan Gibran sudah selesai di PDI-P karena putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu resmi menjadi calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang berseberangan dukungan politik dengan PDI-P.

"Ya selesai, Pak. Ya drama lah. Ya drama. Ini udahlah, ini pemain drama semua," kata Masinton dalam diskusi itu sembari tertawa.

Masinton kemudian kembali ditanya soal siapa pemain drama tersebut. Namun, Masinton justru balik bertanya kepada awak media, alih-alih menjawab pertanyaan yang diajukan.

Namun, ia kemudian mengungkap kisi-kisi sosok tersebut. Menurut Masinton, sosok tersebut belum lama ini berbicara kepada tokoh politik agar menghindari drama politik. Pada saat yang sama, ia juga menyebut sosok itu sebagai sutradaranya.

Baca juga: PDI-P Setuju Politik Akhir-akhir Ini Banyak Drama: Tapi Siapa Sutradaranya?

"Ojo, jangan ada drama-drama, tapi lu nyutradarain," ujar Masinton dengan tawa kencangnya.

"Enggak mau drama, tapi lu nyutradarain. Kan sama aje," sambung dia diiringi riuh tawa para peserta diskusi.

Menurut Masinton, tokoh itu sejatinya harus menghentikan pembicaraan tentang drama politik di hadapan publik.

Sebab, rakyat dinilai sudah tahu siapa yang benar-benar melakukan drama dan mana sutradaranya.

"Sudah, jangan pura-pura lagi, drama-drama sok santun. Manipulatif! Pemimpin itu satu kata satu perbuatan. Siapa itu, ada kompeni," singgung Masinton.

Baca juga: Jubir Anies Anggap Jokowi yang Sutradarai Drama Politik

"Sudah lah, jangan sok. Oh iya, belaga ini, seakan-akan kayak mau dizalimi, sudah lah, rakyat sudah tahu," katanya lagi.

Catatan Kompas.com, tokoh yang pertama kali menyinggung adanya drama politik menjelang Pemilu 2024 adalah Presiden Joko Widodo.

Saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023), Jokowi mengungkap bahwa akhir-akhir ini terlalu banyak drama sinetron yang mewarnai persiapan Pilpres 2024.

"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi.

Padahal, menurut Jokowi, pertarungan Pilpres 2024 harus diisi dengan gagasan dan ide.

"Bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com