Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Singgung Drama Politik, Partai Gelora Dorong Pemilu Adu Gagasan Bukan Perasaan

Kompas.com - 09/11/2023, 06:41 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mendorong seluruh pihak yang ikut dalam kontestasi pemilihan umum (pemilu) 2024 untuk bertarung gagasan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo soal banyaknya drama politik akhir-akhir ini.

"Jangan sampai peristiwa pemilu ini, meng-entertain perasaan yang susah diukur obyektivitas dan subyektivitasnya," kata Fahri Hamzah dalam acara Gelora Talk, Rabu (8/11/2023).

"Tetapi, justru kita mulai memfasilitasi pertarungan gagasan, karena gagasan itu tidak ada ketersinggungan," ucapnya.

Baca juga: Tanggapi Jokowi soal Drama Politik, Yenny Wahid: Yang Penting Semua Berjuang untuk Masyarakat

Fahri menilai, perasaan-perasaan yang timbul di dalam menyikapi kondisi politik terjadi akibat adanya ketersinggungan. Hal ini yang sudah diwanti-wanti oleh Partai Gelora sejak lama.

Eks Wakil Ketua DPR RI ini memandang, perlu ada fasilitas bagi pihak-pihak yang ikut kontestasi pemilu saling adu gagasan atau pemikiran untuk membawa bangsa ke depan.

Ia menilai, jika para pihak yang ikut pemilu saling beradu gagasan soal masalah bangsa akan menemukan titik temu sebuah kesepakatan untuk sama-sama mencari solusi bersama.

Kondisi ini, menurutnya, tidak akan membuat sesama anak bangsa bertengkar hanya untuk memperebutkan sebuah kekuasaan.


"Sekarang kita melihat di ujung apa yang kita bahas cukup lama dulu, kekhawatiran kita bahwa kita akan terjebak kepada kontestasi perasaan yang disebut Presiden sebagai drama dan drakor (drama korea) begitu ya," kata Fahri Hamzah.

"Mari lah kita kembalikan sekarang ke track-nya yang benar, Indonesia sedang memerlukan apa sebagai proposal, dan bagaimana kita memitigasi masa depan Indonesia, itu lah sejatinya perdebatan gagasan yang tidak akan bikin kita bertengkar," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Bilang Politik Saat Ini Banyak Drama, Anies: Kita Biasa Saja

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa akhir-akhir ini terlalu banyak drama sinetron yang mewarnai persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan Kepala Negara dalam pidato pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).

"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar presiden Jokowi.

Padahal, menurut Jokowi, pertarungan Pilpres harus diisi dengan gagasan dan ide. "Bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," imbuhnya.

Baca juga: Soal Politik Belakangan Ini, Jokowi: Terlalu Banyak Dramanya, Drakor-nya, Sinetronnya...

Di sisi lain, Jokowi mengingatkan kepada calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto yang turut hadir dalam acara tersebut untuk berpegang teguh pada prinsip demokrasi yang membangun dan menghasilkan solusi.

Dia juga berpesan agar kemenangan nanti tidak membuat Prabowo jemawa, jika kalah juga tak murka.

"Ini adalah pertandingan antar anggota keluarga sendiri, antar sesama anak bangsa yang sama-sama ingin membangun bangsa," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com