JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior PDI-P Andreas Hugo Pareira sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa akhir-akhir ini banyak drama di dunia politik.
Namun pada saat yang sama, Andreas juga mempertanyakan siapa sutradara di balik drama politik yang disinggung Jokowi.
"Saya ingat kemarin justru Pak Presiden, Pak Jokowi mengatakan bahwa banyak drama ya, drakor, dan banyak orang yang membawa perasaan, baperan. Ya saya kira betul juga ya kalau Pak Presiden menyampaikan hal tersebut," ujar Andreas dalam jumpa pers di kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: [VIDEO] Drama Politik dan Sindiran Republik Rasa Kerajaan
"Tetapi pertanyaanya, kalau beliau sampaikan itu, siapa sih sebenarnya sutradaranya? Siapa yang membuat drama ini? Siapa yang membuat drama yang terjadi sehingga membuat orang dengan berbagai macam perasaan yang muncul," sambungnya.
Ia mengatakan, saat ini banyak orang yang merasa kecewa, sakit hati dan marah dengan situasi yang ada. Meskipun pada saat yang sama ada juga yang tetap merasa gembira.
Lebih dari itu, Andreas khawatir jika masyarakat justru sampai tidak percaya dengan ucapan pemimpinnya.
Baca juga: Jubir Anies Anggap Jokowi yang Sutradarai Drama Politik
"Dan hal yang menurut saya paling berbahaya ke depan adalah rasa curiga dan saling tidak percaya. Kalau misalnya, terhadap pemimpin, pemimpin berbicara dan orang sudah tidak percaya lagi, ini repot," tutur Andreas.
Ia pun mengingatkan bahwa setiap pernyataan yang disampaikan oleh elite politik maupun pemimpin di masa lalu terekam jelas di media sosial. Publik pun dapat melacak dengan mudah setiap pernyataan tersebut.
Sehingga, menurut dia, ketika ada pemimpin yang memiliki pernyataan berbeda antara masa lalu dan masa kini, dapat ketahuan.
"Apakah ini yang dimaksudkan dengan drama tadi?" imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, akhir-akhir ini terlalu banyak drama sinetron yang mewarnai persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi dalam pidato pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).
Padahal, menurut Jokowi, pertarungan Pilpres harus diisi dengan gagasan dan ide.
"Bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.