Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian BUMN Optimistis Smelter Kedua Freeport Beroperasi Sesuai Rencana 

Kompas.com - 09/11/2023, 17:47 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan smelter milik PT Freeport  Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023). 

Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi PTFI yang telah menyelesaikan lebih dari 80 persen pembangunan smelter per akhir Oktober atau sesuai target linimasa kurva-S dari pemerintah. 

Sebagai perwakilan dari pemerintah, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, proyek smelter PTFI sangat fundamental untuk meningkatkan daya saing Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beberapa material utama untuk ekonomi Indonesia. 

Dia mengatakan, PTFI merupakan salah satu perusahaan yang memberikan kontribusi terbesar bagi negara dalam bentuk pajak dan royalti. 

“Kami ingin produksi Freeport baik di hulunya, maupun nanti di smelter-nya benar benar bisa sesuai harapan, termasuk juga emas dan logam mulia lainnya,” katanya dalam siaran pers.

Baca juga: Inovasi Freeport Indonesia, Kelola Limbah Smelter Jadi Produk Mebel

PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan guna penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Desember 2023.

Kemudian, perusahaan akan melalui tahap pre-commissioning dan commissioning untuk memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala dan memulai kegiatan operasionalnya pada akhir Mei 2024. 

Setelah beroperasi, smelter kedua tersebut akan mencapai kapasitas produksi penuh pada Desember 2024. 

Hingga Oktober 2023, PTFI telah  

menanamkan investasi hingga 2,9 miliar  dolar Amerika Serikat atau setara 43 triliun  rupiah per akhir Oktober 2023, dari total  anggaran 3 miliar dolar Amerika.DOK. Humas Freeport Hingga Oktober 2023, PTFI telah menanamkan investasi hingga 2,9 miliar dolar Amerika Serikat atau setara 43 triliun rupiah per akhir Oktober 2023, dari total anggaran 3 miliar dolar Amerika.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan, tantangan utama dalam penyelesaian smelter adalah proyek manajemen yang tidak mudah. 

“Sebab, ini menyangkut begitu banyak sub-kontraktor, melibatkan tenaga kerja yang banyak, serta bagaimana memadukannya sehingga in-line,” ujarnya. 

Baca juga: Freeport Minta Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Akhir 2024

Tony menambahkan, keberadaan smelter PTFI hingga kuartal III-2023 telah berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi untuk hilirisasi. 

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi untuk hilirisasi di sektor mineral senilai Rp 151,7 triliun. Dalam hal ini, tembaga memberikan kontribusi sebesar Rp 47,6  triliun. 

PTFI terus menyelesaikan beberapa  pekerjaan untuk menyelesaikan konstruksi  fisik pada akhir Desember 2023, kemudian  akan melalui tahap pre-commissioning dan  commissioning dan memulai kegiatan  operasionalnya pada akhir Mei 2024.DOK. Humas Freeport PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan untuk menyelesaikan konstruksi fisik pada akhir Desember 2023, kemudian akan melalui tahap pre-commissioning dan commissioning dan memulai kegiatan operasionalnya pada akhir Mei 2024.

Tony mengatakan, dengan sumber daya dan dengan program percepatan investasi, Indonesia akan menjadi pemain yang diperhitungkan dalam pertambangan dan hilirisasi. 

Menurutnya, banyak pihak yang ingin berinvestasi di Indonesia untuk membuat value added yang akan lebih  banyak lagi. 

Demand produk tambang akan semakin tinggi dan ini merupakan peluang dan  Indonesia akan menjadi pemain yang diperhitungkan di dunia,” katanya.

Dalam pembangunan smelter kedua tersebut, PTFI telah menanamkan investasi hingga 2,9 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran 3 miliar dollar AS. 

Baca juga: Dukung Pembangunan Taman Totem Dunia, Freeport Hibahkan 2 Totem Kamoro dari Papua

Setelah beroperasi penuh, smelter itu akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com