JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun mengenang kembali momen di mana putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka memastikan dirinya tetap tegak lurus terhadap Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Akan tetapi, beberapa bulan setelah pernyataan itu, tiba-tiba Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Hal tersebut Komarudin sampaikan dalam program Gaspol! Kompas.com, seperti disiarkan akun YouTube Kompas.com, Rabu (8/11/2023) malam.
Mulanya, pada Mei 2023, Gibran dipanggil ke kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, untuk dimintai klarifikasi.
Baca juga: Usai Dampingi Relawan Beri Dukungan ke Prabowo, Gibran Dipanggil DPP PDI-P
Sebab, Gibran bertemu dengan Prabowo di Solo. Padahal, PDI-P baru saja mengumumkan bahwa mereka mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
"Bulan Maret, kalau saya tidak salah, itu kan ibu mengumumkan Ganjar Pranowo capres di Batutulis. Tetapi bulan Mei, Mas Gibran ada pertemuan dengan Prabowo Subianto," ujar Komarudin.
Komarudin menjelaskan, sejak awal, para kader PDI-P sudah tahu bahwa kewenangan untuk pilihan capres ada di tangan Megawati selaku ketua umum.
Dengan begitu, praktis semua kader PDI-P harus tegak lurus dengan pilihan Megawati itu.
Berhubung Gibran adalah kader PDI-P, yang bahkan dipercaya untuk menjadi Wali Kota Solo, maka PDI-P memanggilnya.
"Kita panggil minta klarifikasi, 'kenapa sih kamu sudah tahu pengumuman ibu bahwa calon kita adalah Ganjar Pranowo, tapi kamu masih pertemuan lagi sama calon lain?'" tuturnya.
Baca juga: Gibran Pakai Seragam Merah PDI-P Penuhi Panggilan DPP, Ditunggu Hasto dan Komarudin Watubun
Menurut Komarudin, saat itu Gibran berdalih bahwa pertemuan dengan Prabowo itu sebatas pertemuan antara wali kota dan menteri.
Gibran, kata Komarudin, mengaku tidak ada pembahasan lain ketika menjamu Prabowo di Solo.
Lagipula, PDI-P menyadari Gibran terhitung masih junior di partai.
"Kita pikir, 'oh sudah, Mas Gibran ini kan dia masih junior, mungkin belum banyak memahami urusan partai'. Jadi kita tidak beri teguran apa-apa," terang Komarudin.