Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Sebut Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bukan Hanya Target Ganjar-Mahfud, tapi Keharusan

Kompas.com - 02/11/2023, 14:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Narasi dan Konten Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Roby Muhamad menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen bukan hanya menjadi target dari bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar-Mahfud.

Sebab, ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi 7 persen akan berkaitan dengan kepastian semua masyarakat mendapatkan pekerjaan.

"Jadi, pertumbuhan tujuh persen itu harus. Kalau kita ingin rakyat kita ini full penuh bekerja memanfaatkan bonus demografi. Jadi, ini masalahnya bukan bisa atau enggak, itu harus," kata Roby dalam konferensi pers di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Roby mengungkap bahwa Indonesia akan mengalami tantangan besar ke depannya.

Baca juga: Membandingkan Visi-Misi Kesehatan Ganjar, Prabowo, dan Anies

Meski begitu, Indonesia tak perlu khawatir karena disebut mendapatkan bonus demografi berupa lonjakan jumlah penduduk produktif.

"Karena Indonesia sedang mengalami bonus demografi, ada lonjakan penduduk produktif yang banyak sekali, yang perlu disediakan lapangan kerja, yang kalau pertumbuhan kita di bawah tujuh persen, itu mereka akan nganggur," ujar Roby.

Lebih lanjut, Roby berpandangan bahwa jika angka target tujuh persen tak bisa dicapai, maka mustahil Indonesia menjadi negara maju.

Menurutnya, Indonesia akan kesulitan dan selamanya menjadi negara berpenghasilan menengah jika pertumbuhan ekonomi tak mencapai tujuh persen.

Salah satu program yang dicanangkan Ganjar-Mahfud jika terpilih adalah industrialisasi yang mengutamakan sumber daya manusia Indonesia.

Baca juga: Menakar Visi-Misi Ketenagakerjaan Anies, Ganjar, Prabowo

Namun, Roby mengatakan, cara untuk menumbuhkan ekonomi adalah dengan meningkatkan kualitas manusia Indonesia terlebih dulu.

"Gerak cepat nomor satu kita. Bagaimana rencana menumbuhkan ekonomi itu dengan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia Indonesia yang cerdas sehat, terampil, berdaya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, memasang target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, yakni rata-rata sebesar tujuh persen setiap tahunnya.

Untuk mengejar target tersebut, pasangan Ganjar-Mahfud menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari peningkatan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di level tujuh sampai delapan persen.

Sementara itu,  pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memasang target pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,5 - 6,5 persen per tahun pada periode 2025-2029.

Berbeda dengan dua pasangan tadi, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak menuliskan target pertumbuhan ekonomi dalam dokumen visi dan misi yang telah diunggah.

Baca juga: Menilik Isu yang Jadi Prioritas Pasangan Capres-Cawapres dari Dokumen Visi-Misi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com