JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan bakal berjalan mulus (soft landing) dan citranya pulih jika memilih tidak mendorong anak sulungnya, Gibran Rakabuming, menjadi bakal calon wakil presiden.
"Bagus sekali. Image Pak Jokowi akan kembali baik, persepsi juga akan semakin positif. Kalau keputusannya seperti itu akan kembali ke 80 persen (hasil survei). Soft landing betul," kata salah satu tokoh yang menyetujui Maklumat Juanda, Erry Riyana Hardjapamekas, saat dihubungi Kompas.com dan dikutip pada Minggu (22/10/2023).
Erry yang merupakan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, Presiden Jokowi saat ini sebaiknya tinggal melaksanakan tugas dengan baik di sisa masa jabatannya, sehingga tidak perlu lagi ikut campur terlalu jauh dalam urusan politik.
"Sambil memastikan Pemilu berjalan dengan baik dan aman dan tenang," ujar Erry.
Erry juga menyarankan supaya Gibran tidak mempunyai alasan buat bersedia bakal cawapres dengan alasan kekhawatiran karier politiknya akan selesai jika ayahnya sudah tidak lagi berkuasa.
Baca juga: TPN Ganjar Bicara Kemungkinan Suara Terpecah Jika Gibran Cawapres Prabowo
Selain itu, Erry menilai Gibran juga harus membuktikan kemampuan diri melalui kinerja, pengalaman, serta karier politiknya, sehingga dianggap pantas berlaga di Pilpres dan bukan karena hubungan keluarga atau dorongan pihak lain sehingga memicu anggapan melakukan praktik politik dinasti.
"Enggak setuju. Saya tetap setuju kinerja yang menentukan karier, bukan anak presiden, bukan dinasti," ucap Erry.
Menurut Erry, Gibran sebaiknya fokus menyelesaikan masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo sampai 2025. Setelah itu, jika respons partai dan masyarakat positif maka peluang dia bisa melaju buat menduduki jabatan publik lainnya bisa terbuka.
"Ya dilanjutkan saja itu 5 tahun. Nanti jadi gubernur. Setelah jadi gubernur kan selalu ada peluang jadi presiden atau wakil presiden. Apalagi kalau dia loyal kepada partainya. Partainya juga akan menghitung," ucap Erry.
"Tidak semua orang punya pendukung mewarisi pendukung bapaknya kalau kinerjanya sama atau bahkan melebihi bapaknya," sambung Erry.
Baca juga: Andika Perkasa Yakin PDI-P Ikhlas Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Sebelumnya diberitakan, dukungan resmi dari Partai Golkar kepada Gibran buat menjadi bakal cawapres Prabowo disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023) kemarin.
Sampai saat ini terdapat 8 partai politik yang bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, dan Partai Demokrat.
"Berdasarkan hasil pertemuan dengan ketua DPD tadi malam, semuanya konsensus mengusulkan dan mendukung Mas Gibran untuk kita pasangkan dengan Pak Prabowo sebagai bakal capres RI," kata Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Sabtu.
Akan tetapi, Gibran sampai saat ini belum dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo.
Gibran yang adalah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya dikabarkan akan bergabung dengan Golkar demi memuluskan jalannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.