Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Protes Diprediksi Muncul Jika Gibran Resmi Jadi Cawapres

Kompas.com - 22/10/2023, 14:46 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang protes diperkirakan akan bermunculan jika anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming, tetap didorong menjadi peserta pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

"Saya pikir akan berdampak sangat negatif, tapi mudah-mudahan tidak anarkis, tapi gelombang protes pasti akan muncul," kata salah satu tokoh yang tergabung dalam Maklumat Juanda, Erry Riyana Hardjapamekas, saat dihubungi Kompas.com dan dikutip pada Minggu (22/10/2023).

Erry yang merupakan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Presiden Jokowi menimbang lagi supaya tidak membiarkan Gibran digandeng menjadi bakal calon wakil presiden(cawapres) oleh bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

Selain itu, Erry menilai jika Gibran terlalu cepat memasuki persaingan dalam Pilpres 2024 akan membuat pengalaman dan karier politiknya kurang matang.

"Efeknya perkembangan kematangannya akan terganggu karena dia melangkah terlalu cepat. Mudah-mudahan tidak, tapi saya berpendapat seperti itu," ucap Erry.

Baca juga: Andika Perkasa Yakin PDI-P Ikhlas Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Sejumlah tokoh yang menyepakati Maklumat Juanda merupakan para pendukung Presiden Jokowi. Dalam maklumat itu mereka menyatakan kekhawatiran setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membuat putusan tentang syarat batas usia capres-cawapres yang kontroversial.

Erry menilai, jika Gibran memang akan mengalihkan dukungan ke Prabowo dan pisah jalan dari partai tempatnya bernaung, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), maka akan memicu akumulasi kekecewaan dari kalangan pendukung Jokowi.

Sebab jika hal itu terjadi, Erry menilai Gibran akan dianggap tidak loyal terhadap PDI-P dan memanfaatkan celah hukum akibat putusan Mahkamah Konstitusi buat kepentingan politik, sehingga menguatkan dugaan mempraktikkan politik dinasti.

"Menurut saya itu akan menyebabkan kekecewaan berat bagi para pendukung Pak Jokowi, sangat mungkin akan beralih ke pasangan lain," ucap Erry.

Erry menilai, jika Gibran tetap didorong menjadi bakal cawapres Prabowo, tetapi kemudian para pendukung Jokowi berbalik arah, maka dikhawatirkan akan terjadi upaya-upaya tidak sah buat mendulang suara.

Baca juga: Dipilih Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Disebut Masih Kader PDI-P dan Jurkam Ganjar-Mahfud

"Saya khawatir kemudian ada kepanikan, segala cara digunakan untuk memenangkan pasangan tertentu. Itu lebih berbahaya lagi," ujar Erry.


Dukungan resmi dari Golkar kepada Gibran buat menjadi bakal cawapres Prabowo disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023) kemarin.

Sampai saat ini terdapat 8 partai politik yang bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, dan Partai Demokrat.

"Berdasarkan hasil pertemuan dengan ketua DPD tadi malam, semuanya konsensus mengusulkan dan mendukung Mas Gibran untuk kita pasangkan dengan Pak Prabowo sebagai bakal capres RI," kata Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Sabtu.

Gibran yang adalah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya dikabarkan akan bergabung dengan Golkar demi memuluskan jalannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Baca juga: Ngobrol dengan AHY Selama 1 Jam, Gibran Disebut Minta Bertemu SBY

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com