Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Jokowi Usul Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Zulhas: Bagus, Pantas

Kompas.com - 08/10/2023, 16:57 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menganggap usulan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) yang meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggandeng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka adalah hal yang bagus dan wajar-wajar saja.

Zulhas mengatakan, Gibran adalah wali kota yang sukses meski usianya masih muda.

"Gibran tuh anak muda, wali kota sukses ya kan. Jadi, kalau ada yang mengangkat namanya kan bagus, pantes, wajar," ujar Zulhas saat ditemui di rumah Wamenaker Afriansyah Noor, Jakarta Selatan, Minggu (8/10/2023).

Zulhas juga menepis anggapan apabila terjunnya Gibran disebut sebagai dinasti politik. Sebab, diketahui bahwa Gibran merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Prabowo Disebut Pimpin Rapat Kabinet Terbatas Buntut Memanasnya Lagi Israel-Hamas

Pasalnya, anak Zulhas sendiri juga terjun ke dunia politik. Ia membantah kalau mereka disebut melakukan praktik dinasti politik.

"Memang anak politik. Saya, putri-putri saya, memang suka politik, maju politik. Kalau ada pengusaha, anaknya jadi pengusaha, itu apa namanya? Nanti ada bapaknya tentara, anaknya jadi tentara juga, dinasti tentara? Gimana?" katanya.

"Ada yang bapaknya gubernur, anaknya wali kota. Saya kira biasa saja," ujar Zulhas lagi.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menjawab keinginan relawan Jokowi yang bernama Samawi untuk menggandeng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Samawi sendiri menyambangi rumah Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023) malam, usai menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang dihadiri oleh Presiden Jokowi.

Baca juga: Relawan Samawi Ramai-ramai ke Rumah Prabowo Setelah Gelar Rapimnas yang Dihadiri Jokowi

Prabowo mengatakan, ia adalah bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari beberapa partai politik. Sedangkan Gibran merupakan kader PDI-P yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

"Saya ingin sampaikan bahwa saya bagian dari Koalisi Indonesia Maju, yang terdiri dari beberapa partai besar, Golkar, PAN, Demokrat, Gerindra. Didukung juga oleh Gelora, PBB, Garuda," kata Prabowo.

Namun, Prabowo memahami keinginan generasi muda untuk berpartisipasi aktif dan ingin memiliki perwakilan nyata anak muda dalam perpolitikan Indonesia.

Bahkan, Prabowo banyak mendengar harapan-harapan itu di daerah. Oleh karena itu, terkait Gibran, ia menerima masukan tersebut dan akan dibicarakan dengan ketua partai koalisi.

Baca juga: Datangi Rumah Prabowo, Relawan Jokowi Minta Gibran Digandeng Jadi Cawapres

"Kita punya kesepakatan adalah ketum-ketum akan musyawarah mufakat untuk bersama memutuskan siapa wakil-wakil presiden. Jadi itu penting. Saya terima masukan dari saudara-saudara dan akan saya bawa ke forum KIM," ujar Prabowo.

Namun, menurutnya, yang pasti pihaknya ingin mencari yang terbaik yang akan mendampinginya untuk memajukan Indonesia.

"Yang penting kita akan cari terbaik untuk bangsa Indonesia," kata Prabowo.

Untuk diketahui, secara usia, Gibran belum memenuhi batas usia calon presiden dan wakil presiden. Mengingat, ada batasan usia 40 tahun.

Namun, pasal soal aturan batas usia minimum presiden dan wakil presiden sedang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh sejumlah pihak.

Baca juga: Prabowo Tampung Masukan Relawan Jokowi Buat Gandeng Gibran, Bakal Dibahas di Koalisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com