Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peluang Megawati Bertemu Prabowo, Ganjar: Bagus, Supaya Rakyat Tak Curiga

Kompas.com - 24/09/2023, 10:40 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal capres dari PDI-P Ganjar Pranowo menegaskan semua pemimpin harus saling bertemu dan berkomunikasi.

Ganjar merespons PDI-P yang membuka peluang pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Adapun PDI-P dan Gerindra sejauh ini berbeda jalan di Pilpres 2024. PDI-P mengusung Ganjar sebagai capres, sedangkan Gerindra mendorong Prabowo.

Meski begitu, belakangan, mencuat isu Ganjar dan Prabowo dipasangkan di Pilpres 2024, walau belum diketahui siapa yang menduduki posisi capres dan cawapresnya.

Baca juga: Kaesang Beda Partai dengan Jokowi, Ganjar: Ya Itu Hak Politik

Apalagi baik Ganjar dan Prabowo sama-sama belum menentukan siapa cawapresnya masing-masing.

"Ya ketemu lah. Semua pemimpin ketemu intensif komunikasi itu bagus," ujar Ganjar saat ditemui di kawasan CFD Jakarta, Minggu (24/9/2023).

Ganjar mengatakan, pertemuan antar pemimpin diperlukan agar tidak ada kecurigaan di masyarakat.

Menurutnya, pemimpin harus terus berkomunikasi agar suasana di masyarakat menjelang Pemilu 2024 jadi sejuk.

"Biar masyarakat juga tidak ada pembelahan kecurigaan, maka banyak pemimpin berkomunikasi terus menerus karena itu yang akan menyejukkan masyarakat semua," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani membuka peluang untuk mempertemukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hal itu disampaikannya menanggapi kemungkinan memasangkan bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo dengan Prabowo.

Baca juga: Ditanya Warga Caranya Glowing, Ganjar: Perawatan

“Bisa saja, saya sering ketemu Mas Prabowo, kemarin ketemu di acara NU (Nahdlatul Ulama),” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Ia mengatakan, tak ada yang tidak mungkin dalam politik. Selama, bacapres dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) belum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Ya kita lihat dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi. Kan semua partai punya kalkulasinya,” ucap dia.

Baca juga: Usai Lari Bareng Hary Tanoe, Ganjar Makan Mi Ayam di Pinggir Jalan CFD Jakarta

Puan menilai, masih ada cukup waktu menentukan pasangan Ganjar meskipun KPU memajukan pendaftaran bacapres-bacawapres menjadi 19-25 Oktober 2023.

“Sehingga tentu saja capres yang belum mengumumkan cawapresnya masih ada waktu untuk kemudian nanti mengumumkan pada waktu yang tepat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com