Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Suara PDI-P soal Kaesang Gabung PSI | Peta Dukungan Purnawirawan TNI-Polri Jelang Pilpres 2024

Kompas.com - 24/09/2023, 08:53 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, memutuskan bergabung menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hal itu menuai beragam komentar, termasuk dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sebab ayah dan kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, adalah kader PDI-P di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Mawar yang Tidak Buat Harum Keluarga (Besar) Kaesang

1. Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Kita Sibuk Mikir Menangin Ganjar

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Deddy Sitorus menyinggung soal aturan parpolnya yang menyebut tidak boleh ada perbedaan parpol di satu keluarga.

Hal itu disampaikan Deddy menanggapi bergabungnya putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut Deddy jika Kaesang belum berkeluarga maka PDI-P memberikan perhatian khusus. Namun, saat ini Kaesang sendiri sudah memiliki keluarga sendiri yang terpisah dengan keluarga inti Presiden Jokowi.

"Kalau Mas Kaesang belum berkeluarga oke, langsung dalam lingkar pengaruh Bapaknya (Jokowi). Tetapi kalau sudah seperti itu saya belum tahu bagaimana nanti ini-nya," ujar Deddy dalam diskusi yang digelar di Jakarta Selatan, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Kaesang Putus Tradisi Trah Jokowi di PDI-P, Ada Apa?

"Tetapi kalau menurut saya sih kita enggak terlalu pusing lah. Kita memikirkan bagaimana menangin Pak Ganjar, masa kita sibuk ngurusin (Kaesang)," lanjutnya.

Saat disinggung soal aturan di PDI-P bahwa satu keluarga harus menjadi anggota parpol yang sama, Deddy menyerahkan kepada petinggi parpolnya.

Sebab, menurut Deddy, posisi Jokowi di PDI-P saat ini merupakan kader terbaik parpol dan petugas partai yang paling tinggi.

"Kalau Kaesang mengambil partai lain masa kita panggil Pak Jokowi karena gagal meyakinkan anaknya? beliau kan Presiden. Kan begitu," kata Deddy.

"Jadi ya itu menurut saya silahkan saja nanti bagaimana pimpinan partai melihat," tegasnya.

Baca juga: Tak Ambil Pusing Kaesang Gabung PSI, Politikus PDI-P: Kita Sibuk Mikir Menangin Ganjar

Sehingga menurut Deddy, saat ini yang diuji dengan pilihan Kaesang masuk PSI bukan PDI-P, tetapi Presiden Jokowi.

"Yang diuji di sini kan bukan partai (PDI-P), tetapi Pak Jokowi, kalau kita serahkan saja kepada partai untuk menilai seperti apa ini," ungkapnya.

"Menurut saya tidak mau dipanjang-panjangin ini ada anak muda yang mau masuk partai ya silakan," tambahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com