Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanti-wanti Ganjar ke Anaknya: Jadi Pemimpin Menderita, Bukan "Berpesta Pora"

Kompas.com - 23/09/2023, 11:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo, mewanti-wanti anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, agar menyadari bahwa menjadi pemimpin itu menderita, bukan ajang untuk "berpesta pora".

Pesan ini disampaikan menyusul kemungkinan sang ayah terpilih menjadi orang nomor satu pengganti Presiden Joko Widodo, usai dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI-P.

"Maka saya sampaikan juga, menjadi pemimpin itu menderita lho, bukan 'berpesta pora'. Saya sampaikan di keluarga," kata Ganjar dalam program ROSI Kompas TV, dikutip Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Melihat Peta Dukungan Purnawirawan Jenderal TNI di Kubu Ganjar, Prabowo, dan Anies

Ganjar menuturkan, kekuasaan tidak bisa dipandang dari satu sisi yang baik saja. Kekuasaan menjadi jalan untuk melayani masyarakat, alih-alih digunakan untuk berpesta pora dan semena-mena.

Menjadi penguasa pun harus siap dikritik, dan tidak disenangi oleh banyak orang.

"Kenapa kita harus melayani tiap hari, kenapa kemudian perbaiki sistem. Ada aspirasi model seperti ini, ada yang caranya kasar, dan caranya halus, mungkin tujuannya sama. Jadi, siap saja. Masak pemimpin enggak mau di-bully, baik terus," ucap Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar meminta Alam untuk fokus membantu dan mengenal politik, jika ingin membantu ayahnya. Ia pun mewanti-wanti Alam agar tidak silau dengan jabatan yang mungkin akan diemban sang ayah.

Terlebih di masa-masa seperti ini, akan banyak orang mendekat dengan tujuan memanfaatkan dan tujuan lainnya.

"Hari ini dia sudah ikut aktif bantu-bantu ayahnya. Pesan saya satu: Hati-hati akan banyak orang datang (masuk lewat anak, masuk lewat istri)," beber Ganjar.

Di kesempatan yang sama, Alam mengaku sudah siap dan berusaha menjaga diri jika ayahnya kembali memegang jabatan publik. 

Baca juga: Soal Peluang Duet Ganjar-Prabowo, Hasto: Posisinya Ganjar Capres

Ia pun mengaku kerap berkonsultasi dengan sang ayah, ketika berhadapan dengan beberapa hal yang menurutnya perlu nasehat.

Terkait kekuasaan, ia memandang bahwa amanah yang akan diemban ayahnya bukan menjadi sarana pesta pora. Justru kata dia, kekuasaan berarti punya tanggung jawab besar untuk memenuhi hak-hak rakyat.

"Yang perlu kita sadari dari kekuasaan itu adalah bagaimana kekuasan bisa mempengaruhi banyak orang. Punya tanggung jawab besar kepada masyarakat, itu yang harus kita fokus. Jangan yang lain-lain. Bagaimana bisa berikan dampak positif dari kekuasaan yang dimiliki," jelas Alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com