JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji cara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketika membujuk partainya.
Hal ini disampaikan SBY merespons keputusan sepihak Partai Nasdem dan bakal calon presiden Anies Baswedan yang meminang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.
Mulanya, SBY mengungkapkan adanya beberapa partai yang mengajak Demokrat untuk menjalin kerja sama politik dalam menghadapi Pilpres 2024.
Baca juga: Bersyukur Demokrat Dikhianati Anies, SBY: Sekarang Saja Tidak Amanah, Bagaimana Nanti Jadi Pemimpin
Salah satunya adalah PDI-P yang membujuk Demokrat agar bergabung dalam barisan pendukung Ganjar Pranowo.
Hal ini ditandai dengan pertemuan antara Puan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berlangsung di Kawasan GBK, Jakarta, pada 18 Juni 2023.
"Misalnya pihak Pak Ganjar capres Ganjar Pranowo itu mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai dengan pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Selain PDI-P, SBY juga mengungkapkan bahwa Partai Gerindra turut mengajak Demokrat untuk bergabung dalam koalisi.
Baca juga: SBY Ungkap Kader Demokrat Bersimpati AHY Dikhianati Nasdem dan Anies
Keinginan Gerindra supaya Demokrat bergabung disampaikan langsung oleh Prabowo ketika menemui SBY di Pacitan, Jawa Timur, pada 20 Mei 2023.
Lantas, SBY memuji cara Puan dan Prabowo mengajak Demokrat untuk bergabung. Menurutnya, cara yang dilakukan keduanya merupakan cara yang baik.
"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik," ujar SBY.
SBY mengatakan bahwa ajakan Puan dan Prabowo terlihat tulus dan serius. Terlebih, cara keduanya juga dilakukan secara terbuka dan diketahui publik.
Baca juga: Ditelikung Nasdem dan Anies, SBY Saran Demokrat Tak Tergesa Bersikap
Hal ini berbanding terbalik dengan cara yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies ketika secara sepihak memutuskan Cak Imin sebagai pendamping eks Gubernur DKI Jakarta di Pilpres 2024.
"Dibandingkan manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri, ini enak nih, terbuka, transparan dan kita sambut dengan baik Mbak Puan, Pak Prabowo," tutur SBY.
Diketahui, duet Anies dan Cak Imin mengemuka setelah diungkap oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Riefky menyebut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Cak Imin sebagai pendamping Anies di Pilpres 2024.