Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditelikung Nasdem dan Anies, SBY Saran Demokrat Tak Tergesa Bersikap

Kompas.com - 01/09/2023, 17:22 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

CIKEAS, KOMPAS.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyarankan supaya saat ini mereka tak tergesa-gesa mengambil keputusan menanggapi manuver sepihak Partai Nasdem dan bakal calon presiden Anies Baswedan.

Nasdem dan Anies disebut secara diam-diam dan sepihak sepakat menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres.

"Menurut pandangan saya belum saatnya kita mengambil keputusan, ke mana kita akan bergabung, atau capres mana yang akan kita dukung," kata SBY dalam sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip dari siaran streaming kanal Partai Demokrat di YouTube, Jumat (1/9/2023).

Menurut SBY yang merupakan ayah dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tidak baik jika mengambil keputusan dalam suasana emosional.

Baca juga: Dikhianati Nasdem dan Anies, SBY: Sangat Mungkin Kita Punya Rumah Baru

Sebab menurut dia, jika seseorang mengambil keputusan dalam keadaan marah maka dikhawatirkan langkah yang diambil bakala keliru.

"Mari tenangkan hati kita, baru kita mengambil keputusan," ujar SBY.

Selain itu, SBY juga menilai Demokrat supaya tetap terus menjaga semangat perubahan dan perbaikan yang diusung selama ini.

Dia juga menyarankan supaya Partai Demokrat berempati kepada kader dan simpatisan, serta rakyat yang kecewa terhadap manuver Nasdem, Anies, dan Cak Imin.

"Demokrat masih ingin tetap menjaga semangat perubahan dan perbaikan. Jangan tiba-tiba hilang, jangan tiba-tiba sirna," ucap SBY.

Baca juga: SBY: Ada yang Komentar, Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba

"Ini rakyat kan banyak yang kecewa. Rakyat ada yang pro keberlanjutan, ada juga yang pro perubahan dan perbaikan. Tidak bisa kita tinggalkan begitu saja. Mari kita berempati dan menenangkan hati mereka yang kecewa," sambung SBY.

Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat menyatakan Anies dan Partai Nasdem mengkhianati piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang sudah disepakati.

Menurut Sekjen Partai Demokrat sekaligus Anggota Tim 8, sebelumnya Anies sudah mengusulkan kepada para partai politik anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) supaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipilih menjadi bakal cawapres.

Baca juga: Dengar Anies Pilih Muhaimin, SBY: Kader Demokrat Sangat Emosional Malam Itu


Bahkan menurut Rifky, Anies sampai menulis surat kepada AHY pada 25 Agustus 2023 lalu yang isinya meminta supaya AHY mau menjadi bakal cawapresnya.

Akan tetapi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disebut secara sepihak menetapkan Muhaimin sebagai bakal cawapres Anies, di Nasdem Tower pada 29 Agustus 2023 lalu.

Keputusan itu, kata Rifky, diambil Surya Paloh tanpa memberitahu Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota KPP.

Halaman:


Terkini Lainnya

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com