Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Politik PDI-P dan Hanura Diresmikan, Ganjar: Ini Energi Bagus Buat Kami

Kompas.com - 28/08/2023, 20:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo menyambut positif kerja sama politik antara PDI-P dan Partai Hanura yang diresmikan pada Senin (28/8/2023).

"Tentu ini energi yang bagus buat kami, karena selama bulan ini kami mengonsolidasikan seluruh kekuatan, udara, darat ya," kata Ganjar ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin.

Karena kerja sama itu, otomatis dukungan partai politik (parpol) untuk Ganjar secara resmi bertambah.

Baca juga: PDI-P Mantapkan Kerja Sama Politik dengan Hanura, Megawati: Agar Tak Ada Pikiran yang Beda

 

 

Gubernur Jawa Tengah ini lantas mengapresiasi kepemimpinan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang atau Oso yang sudah mengonsolidasikan internal partainya. 

"Hanya memang beliau (Oso) mau bekerja dulu, mau mengkonsolidasikan partainya dulu, dan akhirnya bisa bertemu hari ini," ucap Ganjar.

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, akan digelar konsolidasi partai politik pengusung Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Namun, ia enggan membocorkan kapan pertemuan konsolidasi itu dilaksanakan.

"Sehingga nanti setelah saya 5 September selesai (Gubernur Jawa Tengah), saya akan berkeliling ke seluruh penjuru Indonesia dan beberapa tempat di luar," kata Ganjar.

PDI-P dan Hanura memantapkan kerja sama politik untuk Pemilu 2024. Peresmian kerja sama politik itu dilakukan di Kantor DPP PDI-P, Menteng.

Baca juga: PDI-P Baru Resmikan Kerja Sama Politik dengan Hanura, Hasto: Kerja Dulu, Baru Bertemu

Pertemuan digelar secara tertutup karena membahas hal-hal strategi memenangkan Ganjar Pranowo.

Adapun kunjungan Partai Hanura dipimpin oleh Oso. Sementara itu, DPP PDI-P dihadiri oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Sekjen Hasto Kristiyanto dan jajaran pengurus DPP lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com