Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Hanura: Saya Yakin Mbak Puan Iseng, Enggak Mungkin Ganjar-AHY

Kompas.com - 07/06/2023, 13:34 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hanura Benny Rhamdani meyakini Ketua DPP PDI-P Puan Maharani hanya iseng terkait pernyataannya yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo.

Benny meyakini Ganjar tidak mungkin dipasangkan dengan AHY pada Pilpres 2024.

"Ya saya yakin Mbak Puan iseng lah. Enggak mungkin lah AHY dipasangkan dengan Pak Ganjar," ujar Benny saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Puan Sebut AHY Kandidat Cawapres Ganjar, Demokrat: Kami Capresnya Anies

Benny mengatakan, sosok bakal cawapres yang akan dipilih untuk mendampingi Ganjar pasti duduk bersama PDI-P dan partai koalisi pengusung Ganjar.

Dia mengatakan, tidak mungkin cawapres Ganjar hanya ditentukan oleh satu pihak tanpa mempertimbangkan usulan dari sesama partai koalisi.

Dari Hanura sendiri, kata Benny, tentu juga ingin mengusulkan nama cawapres ke PDI-P.

"Keinginan proposal pasti ada, misalnya PAN kemarin mengusulkan Pak Erick. Hanura misalnya nanti siapa, mungkin juga bisa Pak Erick, mungkin. Atau Pak Mahfud MD mungkin," tuturnya.

Benny berharap cawapres Ganjar akan diputuskan bersama partai koalisi. Maka dari itu, dirinya sangat yakin Puan hanya guyon dengan menyebut AHY sebagai salah satu kandidat cawapres Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) telah mendeklarasikan dukungan penuh untuk Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Demokrat Setengah Hati Dukung Anies, Pengamat Sebut karena AHY Belum Ditunjuk Jadi Cawapres

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau yang akrab disapa OSO menilai keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menunjuk Ganjar sebagai capres sudah tepat.

"Saya sepakat kita, saya, partai saya, Partai Hanura Republik Indonesia dengan seluruh perangkatnya, dengan zoom tadi malam, pada jam 5 sore, kita memutuskan bersama seluruh cabang-cabang yang ada di Indonesia ini, DPD-DPD di seluruh Indonesia menyatakan sepakat untuk mendukung Ganjar Pranowo," kata OSO di kediamannya, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Menurut OSO, Ganjar Pranowo adalah sosok yang berpihak kepada daerah. Ditambah lagi, ia menilai daerah yang makmur akan membuat negara Indonesia menjadi semakin makmur.

"Saya melihat adalah kepentingan bangsa lebih diutamakan dalam meneruskan pola sistem yang betul-betul berpihak kepada daerah, karena tagline partai saya adalah berpihak kepada daerah. Sebab daerah makmur baru ada Indonesia makmur, bukan Jakarta makmur artinya indonesia makmur," ujarnya.

Adapun Puan mengungkapkan enam dari 10 nama figur yang diperhitungkan PDI-P untuk menjadi bacawapres Ganjar.

Baca juga: AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Sikap Partai Koalisi Perubahan

Mereka adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Belakangan, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa nama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono Hadimuljono juga masuk dalam radar kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com