Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ferdinand Hutahaean Mengaku Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg, PDI-P Buka Suara

Kompas.com - 04/08/2023, 17:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani mengatakan, kepastian soal digantikannya politikus Effendi Simbolon oleh Ferdinand Hutahaean sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) menunggu jadwal pengumuman daftar calon sementara (DCS) Pemilu 2024.

Hingga kini, kepastian soal Effendi digantikan Ferdinand belum jelas sebab hanya Ferdinand yang menyatakan dirinya maju sebagai bacaleg 2024 daerah pemilihan (dapil) III DKI Jakarta.

Effendi hingga saat ini belum memberikan pernyataan terkait kabar tersebut.

"Nanti lihat namanya kalau keluar DCS-nya, ya," kata Puan kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Jejak Kontroversi Ferdinand Hutahaean, Eks Kader Demokrat yang Kini Klaim Jadi Caleg PDI-P

Berdasarkan jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), DCS diumumkan pada 19 Agustus 2023. KPU memiliki waktu hingga 3 November 2023 sebelum akhirnya daftar calon tetap (DCT) diumumkan pada 4 November 2023.

Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi PDI-P DPR Utut Adianto menepis kabar bahwa Effendi Simbolon digantikan gara-gara pernyataannya yang menyebut bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto "Nakhoda RI".

"Enggak, enggak. Partai kami kan sudah memiliki ukuran kalau memang ada hukuman, tidak ada yang sifatnya block, gitu enggak ada," kata Utut, Jumat.

Utut lantas menyebutkan bahwa semua kader PDI-P memiliki jasanya masing-masing terhadap partai, termasuk Effendi. Dengan demikian, menurut dia, partai tidak akan "mendepak" kadernya.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P ini lantas menyebutkan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tak membeda-bedakan setiap kader.

Megawati, tambah Utut, adalah sosok karismatik yang justru menyatukan semua kader partai banteng moncong putih.

"Orang saya, saya kecil sekali (jasanya), ada yang besar sekali," ujar dia.

Baca juga: Klaim Gantikan Effendi Simbolon Jadi Bacaleg, Ferdinand Hutahaean Gabung PDI-P sejak Juni

Ia kemudian menjelaskan bahwa proses pencalegan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum sampai tahap final.

Setiap partai, jelas Utut, masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki daftar calon sementara.

"Perbaikannya itu mulai dari Minggu tanggal 6 (Agustus) sampai 11, nanti diverifikasi ulang tanggal 13 sampai 29 (Agustus). Jadi ini masih tahapan. Kalau saya sendiri, ya, siapa-siapa yang nyaleg juga enggak hafal dan enggak tahu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku menggantikan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P Effendi Simbolon sebagai bacaleg untuk maju pada Pileg 2024.

Baca juga: Gabung PDI-P, Ferdinand Hutahaean Tak Lagi Dukung Prabowo, Beralih ke Ganjar

Ferdinand mengatakan, namanya terdaftar dalam bacaleg Dapil DKI Jakarta III. Nama Effendi Simbolon, katanya, sudah tidak ada di sana.

"Saat ini posisi saya ada dalam daftar 8 orang Bacaleg Dapil 3 Jakarta Kodya Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Dan di antara nama itu, tidak ada nama Effendi Simbolon," ujar Ferdinand saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/8/2023).

Ferdinand mengeklaim, dirinya ditugaskan untuk mengisi dapil tersebut saat ini. Dia mengaku tidak tahu kenapa Effendi Simbolon digantikan olehnya.

"Terkait alasannya, itu adalah kebijakan partai atau DPP PDI Perjuangan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com