Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juniors Doctors Bakal Sediakan "Hotline" Pengaduan "Bullying" ke Dokter Residen

Kompas.com - 22/07/2023, 17:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juniors Doctors Network (JDN) bakal menyediakan layanan pelaporan (hotline) untuk melaporkan praktik perundungan (bullying) di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) atau dokter residen.

Ketua JDN Indonesia Tommy Dharmawan menyebut, sarana komunikasi itu dibentuk agar para calon dokter spesialis yang tengah menempuh program pendidikan dan mendapat perundungan bisa leluasa bersuara.

"Jadi kami akan membuat forum komunikasi untuk teman-teman PPDS bersuara. Kita akan buatkan hotline untuk bullying itu," kata Tommy dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: Tradisi Perundungan dan Pendidikan Karakter

Tommy menyadari, institusi pendidikan kedokteran berada di tanah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek dan Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga terlibat di dalamnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan berusaha mengadvokasi pengaduan yang masuk kepada kementerian dan lembaga terkait terlebih dahulu.

"Tentu saja kami akan coba advokasi ke sana dulu, lalu kita akan buatkan hotline untuk bullying itu. Kemudian kami bisa advokasi kepada Dikti untuk memberikan secercah pencerahan kepada teman-teman," ujar dia.

Lebih lanjut, Tommy menyampaikan, JDN turut berencana membuat saluran pengaduan meski Kemenkes sudah menyediakannya karena ingin memberi opsi pelaporan bagi dokter residen.

"Saya kira banyak saluran karena mungkin beberapa lebih enak memberi infonya ke Kemenkes, boleh. Ke (Ditjen) Dikti, boleh, atau memberikan infonya ke IDI atau ke JDN, boleh. Tapi memang banyak saluran mungkin bisa disederhanakan nantinya," ujar Tommy.

Baca juga: Bisa Disanksi, Ini Bentuk-bentuk Bullying di Lingkungan Kedokteran yang Terlarang

Kemenkes juga telah membuat saluran pengaduan untuk melaporkan perundungan di lingkungan PPDS. Laporan diperlukan agar sanksi kepada pelaku bisa ditegakkan.

Selain korban, sarana pengaduan bisa dimanfaatkan oleh saksi, orangtua korban, maupun pihak lainnya.

Ada dua cara pelaporan, yaitu melalui situs web https://perundungan.kemkes.go.id/ dan melalui nomor telepon 081299799777.

Sarana pengaduan sudah bisa diakses sejak Kamis (20/7/2023). Laporan pun bisa menyertakan bukti penguat.

Kemenkes menjamin kerahasiaan data pribadi. Pihak rumah sakit tidak akan mengetahui siapa pelapornya mengingat data langsung masuk ke Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes).


Kendati begitu, jika masih takut, pelapor bisa mengambil opsi anonim.

Namun, pelacakan akan lebih cepat bila laporan sudah menyertakan nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pelapor.

"Kalau dia kasih NIK, kita lacaknya lebih cepat. Tapi kalau toh dia ketakutan, masih tidak berani, enggak apa-apa. Kita kasih fungsi anonim. Cuma kalau anonim ya kita lebih lama prosesnya karena mesti cari," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com