JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang Letjen Richard Taruli Horja Tampubolon yang ditunjuk sebagai Pangkogabwilhan III menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Kamis (20/7/2023).
Kemudian, tulisan soal sosok mertua Menpora Dito Ariotedjo, Fuad Hasan Masyhur, juga menarik minat pembaca.
Selain itu, artikel mengenai Polri yang menyita barang bukti kasus robot trading Net89 juga menjadi terpopuler.
Berikut ulasan selengkapnya.
Letnan Jenderal (Letjen) Richard Taruli Horja Tampubolon ditunjuk menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, yang membawahi wilayah Maluku dan Papua.
Penunjukan itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tanggal 17 Juli 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Letjen Richard Tampubolon menggantikan posisi Letjen Agus Suhardi yang akan memasuki usia pensiun.
Adapun Richard sebelumnya mengemban amanah sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjenad) sejak 27 Juni 2022.
Baca selengkapnya: Letjen Richard Tampubolon, Jenderal Kopassus Perebut Markas OPM yang Ditunjuk Jadi Pangkogabwilhan III
Harta kekayaan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo belakangan menjadi sorotan. Pasalnya, dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan baru-baru ini, Dito mencatatkan sebagian hartanya sebagai hadiah.
Kekayaan yang bersumber dari hadiah itu terdiri dari empat bidang tanah dan bangunan serta satu unit mobil mewah yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah.
Total, Dito memiliki harta kekayaan senilai Rp 282 miliar. Angka yang fantastis di usia Dito yang baru menginjak 32 tahun.
Terkait ini, Dito pun angkat bicara. Dia bilang, harta kekayaan yang bersumber dari hadiah itu merupakan pemberian orangtua.
Baca selengkapnya: Sosok Fuad Hasan Masyhur, Mertua Dito Ariotedjo yang Disebut Beri Hadiah hingga Ratusan Miliar Rupiah
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri telah menyita total Rp 2 triliun aset dan barang bukti dari kasus dugaan penipuan robot trading Net89.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, penyitaan dilakukan dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Upaya paksa berupa penyitaan yang telah dilakukan oleh penyidik, baik barang bukti dan hasil kejahatan telah memperoleh hasil yaitu sebesar kurang lebih Rp 2 triliun yang berada di Jakarta, Bali, Surabaya, Batam, Riau, Bandung," kata Whisnu saat dikonfirmasi, Kamis (20/7/2023).
Namun, Whisnu tidak memberikan rincian barang bukti apa saja yang disita penyidik dalam kasus tersebut.
Baca selengkapnya: Polri Sita Barang Bukti Kasus Robot Trading Net89, Nilainya Capai Rp 2 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.