JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo tengah jadi sorotan. Pasalnya, di usia yang baru menginjak 32 tahun, Dito memiliki harta kekayaan mencapai Rp 282 miliar.
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan baru-baru ini, Dito mencatatkan sejumlah aset bernilai ratusan miliar rupiah yang di antaranya dia dapatkan dari hadiah. Rinciannya yakni:
Baca juga: Harta Dito Ariotedjo Berasal dari Hadiah Miliaran Rupiah, KPK Dalami LHKPN-nya
Aset hasil hadiah itulah yang kini jadi sorotan publik, termasuk perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dito pun buka suara terkait ini. Dia mengaku, sejumlah aset yang ia catatkan dalam LHKPN sebagai hadiah merupakan pemberian orang tua.
Aset bernilai ratusan miliar tersebut sengaja tidak dicatatkan Dito sebagai hibah, karena jika statusnya demikian, maka aset tersebut harus memiliki akta.
“Karena aset ini langsung diberikan orang tua untuk istri saya, makanya kami tulisnya sebagai hadiah,” ujar Dito dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (19/7/2023).
Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo Mengaku Tak Tahu soal Uang Rp 27 Miliar yang Dikembalikan ke Kejagung
Dito yang baru dilantik sebagai Menpora pada awal April lalu itu mengaku sempat bingung ketika mengisi LHKPN. Sebab, dia baru pertama kali menduduki jabatan publik.
Selain itu, katanya, Dito juga tak pernah menghitung aset yang dimilikinya.
“Selama ini, saya dan istri memang tidak pernah menghitung jumlah harta. Baik itu hadiah, aset perusahaan dan lainnya,” tutur dia.
Lantas, siapa orang tua Dito sebenarnya?
Dito lahir dari pasangan Arie Prabowo Ariotedjo dan Arti Laksmigati Ariotedjo.
Arie, ayah Dito, merupakan pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan. Ia juga pernah menjabat Direktur Utama (Dirut) PT Antam (Persero) Tbk tahun 2017-2019.
Nama Arie terpilih menggantikan Tedy Badrujaman dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, 2 Mei 2017. Sebelumnya Arie menjabat Direktur Niaga PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
Namun demikian, jabatan sebagai Dirut Antam diemban Arie tak sampai 2 tahun. Pada Desember 2019, ia dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan digantikan oleh Dana Amin.
Kabarnya, Arie dicopot dari jabatannya karena dianggap tak bisa menyelesaikan proyek-proyek yang terbengkalai, salah satunya proyek Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace di Halmahera Timur.
Baru-baru ini, Arie diperiksa oleh KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengolahan anoda logam di PT Aneka Tambang (Antam) 2017.
Baca juga: Soal Harta Miliaran Rupiah Ditulis Hadiah, Menpora Dito Sebut itu Pemberian Orangtua
Ternyata, ayah Menpora tersebut merupakan pihak yang melaporkan dugaan korupsi yang merugikan negara senilai Rp 100,8 miliar itu.
"Saya sebagai Dirut Antam dulu yang melaporkan," kata Arie saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (6/6/2023).
Hingga kini, dugaan kasus korupsi pengolahan anoda logam di PT Antam masih terus diusut oleh KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.