Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Menteri Aman di Kabinet Jokowi, Nasdem Dinilai Bakal Gamang Gaungkan Narasi Perubahan

Kompas.com - 17/07/2023, 19:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem dianggap ada di posisi dilematis karena tidak kena kocok ulang kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Analis politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam mengatakan bahwa ini merupakan konsekuensi Nasdem karena bermain dua kaki.

Menurutnya, Nasdem diuntungkan karena masih beroleh kursi di pemerintahan. Tetapi, dianggap semakin sulit membangun citra perubahan yang sejak awal digaungkan dengan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Di level ini, tentu Nasdem bisa lega. Namun tantangan selanjutnya, sikap Nasdem yang mencoba mempertahankan strategi politik dua kaki ini membuatnya kesulitan untuk mendulang ceruk massa pemilih pro-perubahan," ujar Umam, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Ketum Projo Jadi Menkominfo, Nasdem: Semoga Bisa Selesaikan Masalah di Kemenkominfo

Namun, Umam mengingatkan ada peluang terjadinya kegamangan di tubuh Nasdem dan koalisinya. Sebab, Jokowi masih mempertahankan dua menteri Nasdem di kabinet.

"Posisi Nasdem yang masih mempertahankan strategi politik dua kaki akan menyandera capres perubahan Anies Baswedan untuk kembali gamang dalam menarasikan konsep perubahan yang seharusnya ia tekankan dan sosialisasikan," kata Umam.

"Bisa jadi skema ini akan dipertahankan pemerintah. Sebab, dengan begitu, Nasdem dan Anies akan lebih sungkan dan malu-malu untuk melontarkan kritik khas perubahan, hingga membuat elektabilitasnya menjadi kurang kompetitif menjelang Pemilu 2024 mendatang," ujarnya lagi.

Nasdem diketahui cuma kehilangan satu dari tiga kursi, yaitu kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) karena Johnny G Plate tersangkut kasus korupsi pengadaan menara BTS 4G BAKTI di Kemenkominfo.

Baca juga: Budi Arie Jadi Menkominfo, Nasdem: Khawatirnya ke Depan Orang Enggak Mau Berpartai, Jadi Relawan Saja

Menkominfo kini dijabat Budi Arie Setiadi, loyalis Jokowi yang menakhodai organisasi relawan Pro Jokowi (Projo).

Dua kursi Nasdem yang tersisa, yaitu Menteri Pertanian (Mentan) yang diduduki Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang dijabat Siti Nurbaya Bakar.

Nasdem memang beberapa kali menyatakan kesetiaan mengawal pemerintahan Jokowi hingga tuntas.

Pada Apel Siaga Perubahan yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (16/7/2023), Surya Paloh bahkan kembali menegaskan totalitas dukungan Nasdem terhadap rezim Jokowi.

Sebagai informasi, Jokowi melantik menteri dan wakil menteri (wamen) baru di kabinetnya pada Senin (17/7/2023). Pengambilan sumpah dilakukan di Istana Negara pagi ini. Mereka adalah:

  1. Menkominfo: Budi Arie Setiadi
  2. Wakil Menkominfo: Nezar Patria
  3. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Paiman Raharjo
  4. Wakil Menteri BUMN: Rosan Roeslani
  5. Wakil Menteri Luar Negeri: Pahala Mansury
  6. Wakil Menteri Perdagangan: Saiful Rahmat Dasuki.

Baca juga: Tersenyum, Jokowi Jawab Begini Saat Ditanya Kenapa Jabatan Menkominfo Tak Dikasih ke Nasdem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com