Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadiri Forum Industri di China, Menperin Beberkan Isu Prioritas dari Keketuaan ASEAN 2023

Kompas.com - 05/07/2023, 11:24 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mewakili pemerintah Indonesia pada acara China-Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Forum on Emerging Industries 2023 di Shenzhen, China, Selasa (4/7/2023).

China-ASEAN Forum mengangkat tema Openness, Inclusiveness, Coordination and Sharing for Greater Practical Cooperation in Emerging Industries.

Dalam forum tersebut, Agus menyampaikan berbagai isu prioritas ekonomi dari Keketuaan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN 2023.

Terkait upaya recovery and rebuilding dalam isu prioritas, ia mengatakan, Indonesia akan mendorong prospek pemulihan untuk membangun kembali pertumbuhan regional, konektivitas, dan daya saing, serta memperkuat ketahanan pangan dan keuangan dengan memastikan rantai pasok pangan.

Baca juga: Memulihkan Rantai Pasok Pangan Halal

“ASEAN bertekad untuk membuat koalisi kerja sama yang kuat, optimistis, dan didorong dengan semangat persatuan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 ingin mendorong agar kawasan Asia Tenggara menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Hal tersebut sesuai dengan tema yang diusung oleh Indonesia pada keketuaannya, yakni ASEAN sebagai pusat pertumbuhan atau “Epicentrum of Growth”.

“Indonesia telah menyampaikan 16 prioritas ekonomi yang akan diusung pada masa Keketuaan di ASEAN 2023 dan target capaiannya untuk mendukung ASEAN sebagai epicentrum of growth,” kata Agus.

Lebih jauh, ia mengungkapkan, ASEAN merupakan kawasan yang memiliki potensi sangat besar.

Baca juga: BEI: Pasar Modal Indonesia Punya Potensi Besar di ASEAN

Potensi besar tersebut mencakup antara lain penduduknya yang mencapai lebih dari 650 juta jiwa serta pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi.

“Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), bahwa banyak barang-barang produksi yang berkualitas telah dihasilkan oleh anggota ASEAN. Kekuatan inilah yang ingin kita satukan agar kawasan ini menjadi sebuah pusat produksi, utamanya sesuai dengan potensi yang kita miliki,” tutur Agus.

Ia mencontohkan, seperti produksi electric vehicle (EV), baterai EV, dan produk-produk lainnya yang memiliki daya saing tinggi dibandingkan negara-negara yang lain.

Menurut Agus, menghasilkan berbagai produk tersebut merupakan kesempatan penting bagi ASEAN.

Apalagi, China adalah produsen EV terbesar di dunia sehingga akan sangat menguntungkan jika dapat bermitra dengan negara ini.

Baca juga: Kunjungan ke China, Menperin Bakal Temui BYD Bahas EV

Lebih lanjut ia menjelaskan, isu prioritas berikutnya adalah mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif, serta meningkatkan infrastruktur digital yang berkualitas untuk menjembatani kesenjangan digital.

Halaman:


Terkini Lainnya

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com