Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Menko PMK Sebut Ponpes Al Zaytun Seperti Komune | Kisah Pesawat Pengebom AURI

Kompas.com - 01/07/2023, 05:00 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitan mengenai polemik Pondok Pesanten (Ponpes) Al Zaytun menjadi artikel populer di Kompas.com pada Jumat (30/6/2023).

Selanjutnya, terkait kisah pesawat pengebom Tupolev Tu-16 Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).

Lalu, mantan Sekretaris Pribadi (Spri) eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, Kompol Chuck Putranto, yang lolos sanksi pemecatan Polri.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Menko PMK Sebut Al Zaytun Tak Sekadar Ponpes, tapi Seperti Komune

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut Ponpes Al Zaytun tak seperti lembaga pendidikan pada umumnya melainkan seperti komune.

Hal ini disampaikan saat ditemui usai melaksanakan salat Iduladha di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta pada Rabu (28/6/2023).

"Dari sisi pendidikan, karena itu Ponpes, walaupun penilaian saya sementara Al-Zaytun ini bukan hanya sebagai ponpes, sudah merupakan komune," ujar Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan saat ini penanganan masalah di Ponpes Al Zaytun dilakukan dari sisi hukum dan pendidikan.

Baca selengkapnya: Menko PMK Sebut Al Zaytun Tak Sekadar Ponpes, tapi Seperti Komune

2. Kisah Pesawat Pengebom Tu-16 AURI Lolos Kejaran Jet Javelin Inggris

Pada awal dekade 1960-an, AURI yang kini bernama TNI Angkatan Udara, tercatat sebagai yang terkuat di belahan bumi bagian selatan.

Kekuatan AURI kala itu tak lepas karena kepemilikan alat utama sistem persenjataan (alutsista) mutakir di masanya.

Salah satunya adalah pesawat pengebom strategis Tupolev Tu-16 buatan Uni Soviet. Pada tahun 1964, atau tepatnya di era Dwikora, Tu-16 AURI dan pengawaknya pernah menunjukkan kebolehannya ketika dikejar-kejar oleh dua jet Javelin Inggris.

Ketika itu, Tu-16 diterbangkan oleh Marsekal Muda (Purn) Syah Alam Damanik dengan kopilot Sartomo, navigator Gani dan Ketut dalam misi kampanye Dwikora.

Dikutip dari Majalah Angkasa edisi koleksi berjudul "Pesawat Kombatan TNI AU, Dari Legenda Churen Hingga Kedigdayaan Flanker" disebutkan saat menjalankan misi Dwikora, Damanik yang sering mondar-mandir di atas Selat Malaka mengarahkan pesawat menuju Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca selengkapnya: Kisah Pesawat Pengebom Tu-16 AURI Lolos Kejaran Jet Javelin Inggris

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com