Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Politik dengan Perindo, Megawati Ingatkan Pemilu Itu Pileg, Pilkada, dan Pilpres

Kompas.com - 09/06/2023, 14:03 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri merasa aneh jika ada partai politik yang mengajak bekerja sama untuk pemilihan umum (pemilu), tetapi malah pilih-pilih. 

Megawati mengatakan, jika partai memutuskan untuk bekerja sama dalam pemilu maka harus bekerja sama di semua kontestasi.

Sebab, pemilu kali ini dilakukan serentak, mulai dari pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan anggota legislatif (pileg), hingga pemilihan presiden (pilpres)

"Jangan lupa, sebetulnya, pileg, pilpres, kemudian pilkada, itu namanya pemilu, yang dilakukan tiap lima tahun sekali. Jadi sebetulnya, menurut saya, agak lucu kalau kerja sama itu pilih-pilih," ujar Megawati usai partainya dan Partai Perindo menandatangani kerja sama politik di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Bosan Ditanya Siapa Cawapres Ganjar, Megawati: Untung Saya Ketum PDI-P, Bisa Putuskan Sendiri

"Kapan mau ikut pileg kerja sama, tapi presiden tidak kerja sama. Itu rasanya menurut saya keanehan," sambungnya.

Megawati menambahkan, jika ada partai yang mau pilih-pilih dalam bekerja sama dengan PDI-P, dirinya pasti akan menolak.

Namun demikian, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo sudah tegas mengatakan bahwa mereka ingin bekerja sama bersama PDI-P pada Pemilu 2024 secara keseluruhan.

"Kami mengatakan ayo kita kerja sama, memenangkan pemilu ini secara keseluruhan," ucap Megawati.

Sebelumnya, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) resmi mendukung bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Perindo resmi mendukung Ganjar usai menandatangani kerja sama politik antara Perindo dan PDI-P.

Baca juga: Megawati Ingatkan Kader PDI-P Turun ke Bawah, Jika Ingin Menang Pemilu 2024

Penandatanganan dilakukan di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023). Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menandatangani secara langsung.

"Demikian, telah dikukuhkan kerja sama politik PDI-P dan Perindo dalam kerangka sistem presidential. Maka kerja sama itu akan terus mendorong percepatan sampai akar rumput," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam jumpa pers.

Hary Tanoe menjelaskan, kerja sama politik antara PDI-P dan Perindo ini dalam rangka Pilpres 2024 sehingga Perindo memutuskan untuk mendukung Ganjar sebagai Capres 2024.

"Kerja sama politik ini adalah kerja sama dalam kaitannya pilpres. Untuk mengusung Bapak Ganjar Pranowo memenangkan sebagai Presiden Republik Indonesia 2024," kata Hary Tanoe.

Dengan demikian, PDI-P telah melakukan kerja sama politik menghadapi Pemilu 2024 bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com