JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dan Partai Kebangkitn Bangsa (PKB) mengaku belum memutuskan nama calon presiden yang akan diusung, meskipun kedua partai sepakat untuk menjadi motor dalam membentuk koalisi besar.
"Capres-cawapresnya masih dalam proses pembahasan," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seusai bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Restoran Plataran, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Airlangga menyatakan, partai-partai politik masih fokus pada proses pendaftaran bakal calon anggota legislatif yang berakhir pada 14 Mei 2023.
Baca juga: Golkar-PKB Sepakat Jadi Motor Bangun Komunikasi untuk Bentuk Koalisi Besar
Namun, ia menyebutkan, penentuan nama calon presiden dan calon wakil presiden akan dilakukan lebih cepat.
"Kita sedang disibukkan mengisi Silon (Sistem Informasi Pencalonan). Sehingga tentu jadwal untuk pilpres sudah ada waktunya September, tetapi tentu di antara itu akan ada akselerasi waktu," kata Airlangga
Di samping itu, Muhaimin mengakui bahwa ia dan Airlangga turut memperhitungkan diri untuk maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Muhaimin menyebutkan, dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun oleh Gerindra dan PKB, dirinya mensimulasikan diri untuk maju dengan Ketua Umum Partai Gerindra.
Baca juga: Airlangga dan Muhaimin Iskandar Bertemu, Halalbihalal Golkar-PKB
Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa duet yang diusung adalah Prabowo-Airlangga, bahkan bisa bisa saja Airlangga-Muhaimin.
"Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atukah Airlangga-Muhaimin, itu masih proses yang akan kita jalani," ujar Muhaimin.
Diberitakan sebelumnya, Golkar dan PKB sepakat menjadi motor dalam membangun koalisi dengan partai politik lainnya untuk membangun koalisi besar.
Airlangga tidak menampik bahwa Golkar dan PKB akan melobi partai-partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk bergabung dalam koalisi besar.
Baca juga: Nasib KIR Dipertanyakan, Prabowo Dinilai Jeli Dekati Golkar yang Gamang
Diketahui, KIB terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP, sedangkan KKIR beranggotakan Partai Gerindra dan PKB.
"Kita siap untuk menjadi inti daripada menjaga pembangunan dan juga untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik terhadap partai-partai yang memang ingin melanjutkan program ke depan," kata Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.