Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Sebut Pertemuan Jokowi dan Ketum Parpol demi Wujudkan Ganjar-Prabowo, Gerindra: Itu Hoaks

Kompas.com - 03/05/2023, 14:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman membantah bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan enam ketua umum partai politik di Istana Negara, Selasa (2/5/2023) malam guna mewujudkan duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Hal ini disampaikannya merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy bahwa pertemuan itu berpotensi mewujudkan duet Ganjar-Prabowo.

"Itu (pernyataan Romy) hoaks. Hoaks," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol, PPP Ungkap Potensi Wujudkan Dukungan untuk Ganjar-Prabowo

Habiburokhman mengungkapkan, dalam pertemuan itu justru tidak ada pembahasan terkait jodoh-menjodohkan tokoh tertentu untuk Pilpres 2024. Termasuk, mewujudkan duet Ganjar-Prabowo sebagaimana disampaikan Rommy.

"Yang jelas enggak ada pembahasan Pak Prabowo. Apa Ganjar-Prabowo, enggak ada," ujar Habiburokhman.

Oleh karena itu, Gerindra mengaku tak mengetahui dari mana Rommy bisa menyatakan hal demikian.

"Kita enggak tahu, si Pak Rommy dapat (info) dari mana," katanya.

Terakhir, Habiburokhman menegaskan bahwa Gerindra tetap mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Baca juga: Gaya Komunikasi Jokowi Dinilai Tak Etis jika Pakai Kantor Presiden untuk Kepentingan Politik Golongan Sendiri

Ia juga berharap, semua partai turut mendukung majunya Prabowo sebagai capres 2024.

"Ya, semua partai begitu, Insya Allah lah ya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Rommy mengatakan pertemuan antara ketum parpol dan Presiden Jokowi bakal mewujudkan koalisi besar.

Dengan terwujudnya Koalisi Besar, Rommy menyebut bahwa capres-cawapres yang berpotensi diusung dalam koalisi ini adalah Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.

"Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus Nasdem berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," ujar Rommy saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: 6 Ketum Parpol Bertemu Jokowi Tanpa Surya Paloh, PPP Bantah Bahas Reshuffle

Rommy mengungkapkan, formasi Ganjar-Prabowo terbentuk dari kenyataan bahwa dua sosok tersebut selalu mengisi posisi papan atas hasil survei di berbagai lembaga.

Selain itu, Rommy mengatakan, partai yang memenangkan Pemilu 2019 memang lebih tepat mengusung capres, yakni PDI-P.

Dalam hal ini, PDI-P yang telah mengusung Ganjar sebagai capres.

Sementara itu, partai pemenang selanjutnya, yakni Gerindra lebih tepat menjadi pengaju cawapres.

Baca juga: Gerindra: Koalisi Besar Perlu Kesabaran untuk Yakinkan Para Pemimpin Partai, tapi Tak Bisa Lama-lama Tentukan Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com