Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo, Ambisi Pilpres, dan "Serangan" Bertubi PDI Perjuangan

Kompas.com - 03/06/2022, 16:33 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lagi-lagi disentil internal partainya sendiri, PDI Perjuangan. Sentilan itu masih soal isu Ganjar yang dinilai berambisi maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024

Serangan yang bertubi-tubi ini seakan memperjelas retaknya hubungan Ganjar dengan PDI-P. Dinamika tersebut juga semakin menguatkan isu rivalitas internal PDI-P antara Ganjar dengan putri mahkota partai, Puan Maharani.

Ganjar, dengan langgam politiknya yang khas, santai saja menanggapinya.

Namun, bagaimana dengan restu PDI-P terhadapnya? Tidakkah jalan Ganjar kian terjal untuk mendapat tiket dari partainya melaju ke panggung Pilpres 2024?

Baca juga: Jokowi Disebut Beri Sinyal Dukungan ke Ganjar, tapi Sadar Politik Itu Dinamis

Disebut kemlinthi

Sentilan terhadap Ganjar baru-baru ini datang dari politisi PDI-P Trimedya Panjaitan. Dia menilai Ganjar ambisius untuk maju di Pilpres 2024, padahal kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.

"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini melihat Ganjar terlalu menampilkan syahwat politiknya. Ini tampak dari safari Gubernur Jawa Tengah itu ke berbagai wilayah di Indonesia beberapa waktu belakangan, mulai dari Sumatera Utara hingga Sulawesi Selatan.

Baca juga: Menerka Jalan Ganjar Pranowo Menyongsong Pilpres 2024

Trimedya membandingkan kinerja Ganjar dengan Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani. Menurutnya, rekam jejak Puan jelas.

Awalnya, Puan menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI. Ia dinilai berhasil mengorganisir PDI-P yang ketika itu menjadi oposisi di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Oleh Trimedya, Puan juga disebut sukses mengoordinasikan 7 kementerian saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Ketika menjadi Ketua DPR RI pun, Trimedya mengeklaim, Puan bisa memimpin dengan baik.

Bagi Trimedya, manuver Ganjar untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas. Bahkan, dia menilai Ganjar kemlinthi atau dalam istilah orang Jawa berarti sombong atau congkak.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD, DPC, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, itu baru,” ujarnya.

Ganjar santai

Ganjar, sebagaimana biasanya, menanggapi dengan santai sentilan Trimedya. Dia mengatakan, kritik itu akan ia jadikan pegangan untuk memperbaiki kinerjanya.

"Ya ndak apa-apa. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," jelas Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Politisi PDI-P: Ganjar 8 Tahun Jadi Gubernur Selain Main Medsos, Apa Kinerjanya?

Kendati demikian, Ganjar menampik anggapan bahwa dirinya tidak menghargai Megawati. Ia menyebut, ihwal pilpres menjadi wewenang Ketua Umum PDI-P.

"Menghormatilah. Urusannya kan urusan copras-capres to, itu. Capres itu PDI-P sudah jelas, itu urusan ketua umum, urusannya Bu Mega," katanya.

Ganjar mengaku saat ini dirinya masih fokus penanganan masalah banjir rob dan minyak goreng di Jawa Tengah alih-alih memikirkan pilprrs.

Bertubi-tubi

Sentilan internal PDI-P terhadap Ganjar bukan hanya sekali dua kali ini saja dilempar. Belum lama ini, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyindir sosok yang gemar tampil di media sosial tetapi tidak bisa bekerja di lapangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com