JAKARTA, KOMPAS.com - Tim penasihat hukum terdakwa Kuat Ma’ruf bakal mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) atas putusan banding Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal ini dilakukan setelah PT DKI Jakarta menguatkan putusan 15 tahun penjara yang dijatuhkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan terhadap assiten rumah tangga (ART) sekaligus sopir pribadi eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu.
Baca juga: Hukuman Kuat Ma’ruf Tetap 15 Tahun Penjara di Tingkat Banding
Koordinator Tim Penasihat Hukum Kuat Ma’ruf, Irwan Irawan mengatakan, kasasi diajukan lantaran Majelis Hakim PT DKI Jakarta tidak mempertimbangkan fakta-fakta yang telah disampaikan dalam memori banding yang telah disampaikan.
“Sama sekali tidak mempertimbangkan fakta-fakta atau dalil-dalil yang tertuang dalam memori banding Kuat Ma’ruf,” kata Irwan kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
“Putusan PT belum memberikan rasa keadilan buat Kuat Ma’ruf oleh karenanya kami akan mengajukan kasasi ke MA,” tegasnya.
Irwan mengatakan, memori kasasi bakal disampaikan setelah Tim Penasihat Hukum Kuat Ma’ruf menerima salinan putusan PT DKI Jakarta dari PN Jakarta Selatan.
“Kami masih menunggu pemberitahuan putusan PT dari PN selatan,” kata dia.
Baca juga: Putusan Banding Ferdy Sambo Dibacakan Pertama, lalu Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf
Seperti diketahui, Kuat Ma’ruf mengajukan banding ke PT DKI Jakarta usai divonis 15 tahun lantaran dinilai turut serta dalam kasus pembunuhan berencana terhadap ajudan Sambo, Brigadir Yosua. PT DKI Jakpus pun menguatkan vonis Kuat Ma'ruf tersebut.
"Menguatkan putusan pengadilan negeri Jakarta Selatan Nomor: 800/Pid.B/2022/PN.Jkt.Sel tertanggal 14 Februari 2023 yang dimintakan banding tersebut,” ujar Ketua Majelis Hakim Abdul Fattah dalam persidangan di PT DKI Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Dengan demikian, memori banding yang diajukan oleh tim penasihat hukum Kuat Ma’ruf ditolak oleh Majelis Hakim PT DKI Jakarta.
Majelis hakim PT DKI Jakarta pun memerintahkan eks ajudan Ferdy Sambo itu tetap berada di dalam tahanan.
Dalam kasus ini, terdapat lima terdakwa. Selain Kuat Ma’ruf ada tiga terdakwa lainnya yang juga mengajukan banding atas putusan PN Jakarta Selatan.
Mereka adalah Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi dan ajudan Ferdy Sambo, Brigadir Kepala (Bripka) Ricky Rizal Wibowo.
Banding yang diajukan oleh tiga terdakwa lain juga ditolak oleh Majelis Hakim PT DKI Jakarta. Dengan demikian, putusan terhadap ketiganya masih sama dengan putusan PN Jakarta Selatan.
Terdapat satu terdakwa lainnya, yaitu Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E yang tidak mengajukan banding.
Baca juga: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal dan Kuat Maruf Ajukan Banding