KOMPAS.com – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kesultanan Yogyakarta mengembangkan kawasan ekonomi hijau (green economy) di Yogyakarta.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X itu berkaitan dengan pengembangan potensi daerah dalam transisi energi.
Tak ketinggalan, Direktur Utama (Dirut) PLN EPI Iwan Agung Firstantara dan Putri Kraton Yogyakarta Gusti Condrokirono juga turut menandatangani nota kesepahaman terkait pemberdayaan masyarakat DIY dalam transisi energi.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengapresiasi langkah PLN yang melibatkan masyarakat dalam agenda transisi energi. Menurutnya, Pemprov DIY memiliki semangat yang sama dengan PLN dalam pembangunan daerah dengan melibatkan masyarakat langsung.
“Dalam pembangunan DIY, kami memakai prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Maka kami mendukung penuh langkah PLN dalam program transisi energi untuk kepentingan bersama,” ungkap Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/3/2023).
Hal ini disampaikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara Pengembangan Ekosistem Green Economy untuk Mendukung Net Zero Emission Berbasis Keterlibatan Masyarakat, di Desa Gombang, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (14/3/2023).
Baca juga: Kembangkan Energi Terbarukan, PLN Gandeng Masyarakat Gunungkidul Tanam Pohon Sumber Biomassa
Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama antara PLN dengan Kesultanan Yogyakarta dan Pemprov DIY merupakan wujud nyata dari pengembangan ekosistem hijau berbasis gotong royong warga.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Kesultanan Yogyakarta dan Pemprov DIY atas kesempatan ini. Dalam mencapai target pengurangan emisi karbon, pemerintah tidak bisa berdiri sendiri,” ujar Darmawan.
“Maka dari itu diperlukan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga keterlibatan aktif masyarakat untuk mencapai target tersebut,” tambahnya.
Sri Sultan Hamengkubuwono X, lanjut Darmawan, menjaga bangsa ini dengan konsep Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata). Hari ini Sri Sultan Hamengkubuwono X menjadi pionir untuk menjalankan konsep Ketahanan Energi Rakyat Semesta.
“Hal ini sesuai dengan pegangan hidup masyarakat Yogyakarta, yaitu Memayu Hayuning Bawana yang bermakna bagaimana cara hidup yang dilakukan bisa memperindah kehidupan asli yang sudah indah dari Tuhan,” ucap Darmawan.
Baca juga: Persiapan Piala Dunia U20, PLN Pastikan Kelistrikan di Stadion GBT Surabaya Optimal
Selain terus membangun pembangkit energi baru terbarukan, PLN juga terus melakukan berbagai inovasi untuk menurunkan emisi.
Darmawan mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan PLN adalah dengan menerapkan teknologi co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Saat ini total terdapat 69 giga watt (GW) PLTU yang beroperasi di Indonesia dengan kebutuhan batu bara sekitar 160 juta ton dalam satu tahun. Dengan demikian, untuk mengurangi emisi, kami mensubstitusi sebagian batu bara dengan biomassa untuk bahan bakar pembangkit,” jelas Darmawan.