Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Saya Sudah Mau 30 Tahun Jadi Ketum, Banyak yang Bilang Terlalu Lama

Kompas.com - 16/02/2023, 20:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa dirinya sudah puluhan tahun menjadi Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan. Dia pun mendapatkan banyak komentar bahwa jabatan yang dia emban itu sudah terlalu lama.

"Saya mau 30 tahun jadi Ketum, sekarang sudah mulai banyak yang bilang itu tidak betul, itu terlalu lama kalau sebagai ketua umum," kata Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Megawati: Saya Ini Manusia Unik di Indonesia

Menanggapi komentar tersebut, Megawati hanya diam saja. Sebab, jabatan yang dia peroleh merupakan kemufakatan kader-kader partai.

"Ya, saya diam saja, lha orang yang milih itu anggota saya," ucap Megawati.

Adapun ceritanya itu bermula ketika ia membahas jabatan-jabatan yang sempat diemban selama ini.

Dalam sambutannya, Mega menyebut dirinya unik. Dia adalah anak presiden Soekarno, seorang proklamator yang terkenal hingga luar negeri dan seorang visioner.

Dia pun sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, wakil presiden (wapres) RI, dan menjadi presiden RI.

Kemudian, dia pun menyinggung jabatannya sebagai ketua umum partai.

"Lalu wapres, lalu presiden, lalu ketum partai. Lah, kalau saya bilang terbesar, nanti yang lain ngamuk. Partai, tapi padahal buktinya begitu," selorohnya.

Baca juga: Puan Maharani Capres atau Caleg 2024, PDI-P Tunggu Keputusan Megawati

Sebagai informasi, Megawati memang mengemban amanah sebagai ketua umum sejak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) didirikan pada tahun 1999 di Lenteng Agung Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Sejatinya, ia dipercaya menjadi Ketum PDI setelah kongres digelar di Surabaya pada tahun 1993.

Akan tetapi, perjalanan politiknya di PDI sempat dijegal dengan konflik internal yang menyebabkan dualisme di partainya terjadi. Terpecah lah PDI menjadi dua, yakni pimpinan Soerjadi yang dipilih sebagai Ketum PDI pada 22 Juni 1996 dan Megawati.

Pasca-reformasi pula, setelah Presiden Soeharto meletakkan pucuk pimpinan negara, PDI pimpinan Megawati berubah nama menjadi PDI Perjuangan setelah kongres V di Denpasar, Bali pada 1 Februari 1999.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com