JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebut dirinya adalah manusia yang unik.
Hal ini diungkapkan Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) "Gerakan Semesta Mencegah Stunting" di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Mega mengungkapkan, dia adalah anak dari presiden pertama RI, Soekarno. Selain itu, dia juga menjabat beberapa kedudukan penting di negeri ini.
"Saya sering mengatakan pada diri saya, saya ini manusia unik di Indonesia. Supaya tahu dulu sedikit CV saya. Saya ini anak Presiden Soekarno, presiden pertama RI," kata Mega, Kamis.
Baca juga: Puan Maharani Capres atau Caleg 2024, PDI-P Tunggu Keputusan Megawati
Mega menuturkan, ayahnya yang merupakan proklamator menjadi sosok yang terkenal di dunia.
Soekarno menjadi sosok yang sangat visioner, terlihat dari beberapa arsip yang tersimpan rapi di Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP).
"Ini bukannya menyombongkan diri, tidak. Itu realita sejarah. Monggo kalau enggak percaya. Saya ketika ditugasi di BPIP karena ternyata banyak sekali arsip itu yang tidak pernah diceritakan kepada seluruh RI," ucap Mega.
Selain menjadi anak seorang presiden, dia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, wakil presiden (wapres), dan menjadi presiden RI.
Baca juga: Ungkap Keinginan Bertemu Megawati, Surya Paloh Disebut Galau soal Politik
"Jangan bilang, 'Wah, Ibu mega suka menyombongkan diri'. Ndak, itu benar pengalaman hidup saya," kata Mega.
Kemudian, Megawati menyinggung jabatan lain yang diembannya saat ini, yaitu seorang ketua umum partai politik. Kedudukan ini diembannya hampir 30 tahun.
"Lah kalau saya bilang (parpol) terbesar, nanti yang lain ngamuk. Partai, tapi padahal buktinya begitu. Saya mau 30 tahun jadi Ketum, sekarang sudah mulai banyak yang bilang tidak betul itu terlalu lama kalau sebagai ketua umum. Ya saya diam saja, lha orang yang milih itu anggota saya," ungkap Mega.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.