Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Anies Jadi Capres Usai Nasdem Manuver Kunjungi Gerindra-PKB...

Kompas.com - 27/01/2023, 12:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpandangan bahwa pencapresan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem bakal menemui jalan terjal.

Hal itu disampaikannya setelah melihat kunjungan Nasdem ke Sekretariat Bersama (Sekber) koalisi Gerindra-PKB pada Kamis (26/1/2023).

"Tak bisa dimungkiri bahwa jalan Nasdem mencapreskan Anies begitu terjal. Apalagi secara bertubi-tubi, Nasdem diserang mitra koalisi di pemerintahan," kata Agung dalam keterangannya, Jumat (27/1/2023).

Agung menuturkan, peluang Anies sebagai calon presiden (capres) terancam jika Koalisi Perubahan gagal terbentuk secara resmi alias Nasdem hijrah ke koalisi lain.

Baca juga: Usulkan Sekretariat Perubahan, AHY Dinilai Ingin Amankan Kursi Cawapres Pendamping Anies

Sebab, lanjut Agung, masing-masing koalisi telah memiliki capres yang dijagokan. Misalnya, koalisi Gerindra-PKB yang bernama Koalisi Indonesia Raya (KIR) memiliki tokoh capres seperti Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.

"Artinya kans Anies di titik ini hanya sebagai cawapres ketika kelak bergabung ke KIR atau koalisi lain, itu pun juga tak pasti," imbuh Agung.

Sebaliknya, kans Anies bakal menguat untuk resmi dicapreskan bila Nasdem fokus merajut kesepahaman soal calon wakil presiden (cawapres) di Koalisi Perubahan.

Sebagai informasi, hingga kini tim kecil bakal Koalisi Perubahan masih berdiskusi mengenai sosok cawapres pendamping Anies.

Partai Nasdem menyerahkan sosok cawapres untuk ditentukan Anies, sedangkan Demokrat ingin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan PKS mengusulkan Ahmad Heryawan.

"Di titik inilah komitmen Nasdem mencapreskan Anies dan soliditas KPI (Koalisi Perubahan Indonesia) diuji seutuhnya," nilai Agung.

Baca juga: PKB Bilang Nasdem Tak Bahas Anies dalam Kunjungannya ke Gerindra-PKB

Ia melanjutkan, terbentuk atau tidaknya Koalisi Perubahan sebagai koalisi resmi dalam Pemilu 2024 akan berdampak pada konstelasi politik ke depan.

Termasuk, tambah Agung, soal wacana reshuffle atau perombakan kabinet maupun berapa pasang capres-cawapres yang maju pada Pilpres 2024.

"Karena bila Anies gagal maju, maka sudah dipastikan wacana reshuffle berhenti dan skenario All Jokowi’s Men terealisasi," tutur Agung.

Sebelumnya diberitakan, Nasdem ternyata buka-bukaan masih ada kemungkinan rencana koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat bubar di tengah jalan.

Baca juga: Nasib Pembentukan Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan Usai Nasdem Ancam Cari Poros Baru

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda usai bertemu dengan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan sejumlah petinggi partai itu di Sekber PKB-Gerindra, Menteng, Jakarta, Kamis.

Menurut Huda, dalam pembicaraan tersebut, Ali mengungkapkan politik sangat dinamis dan Nasdem masih mungkin tak bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat.

“Cuma menyampaikan politik itu dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi sekarang, ada kemungkinan itu,” kata Huda.

Selain itu, Huda menyampaikan Partai Nasdem tak membahas soal Anies Baswedan dalam pertemuan tersebut.

"Tanya ke teman-teman Nasdem, tadi tidak ada bahas soal figur,” ujar Huda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com