Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulkan Kader, Surya Paloh Minta Nasdem Dukung Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga Akhir

Kompas.com - 17/01/2023, 06:48 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meminta kadernya untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPP Partai Nasdem Charles Meikyansah mengungkapkan, hal itu disampaikan Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Senin (16/1/2023).

“Pak Surya tegaskan dukungan penuh terhadap pemerintahan Jokowi, dan Ma’ruf Amin hingga selesai,” ujar Charles dalam keterangannya.

Ia mengatakan, permintaan itu disampaikan Surya pada pengurus DPP dan kader Nasdem yang duduk di Parlemen RI.

Baca juga: Pulang dari Eropa, Surya Paloh Kumpulkan Kader Nasdem, Ada Apa?

“Memerintahkan seluruh anggota Fraksi Nasdem melakukan hal serupa di komisi maupun AKD (Alat Kelengkapan Dewan) lainnya,” sebut dia.

Di sisi lain, lanjut Charles, Surya juga menyoroti polemik soal sistem pemilu terbuka dan tertutup.

Menurutnya, Surya mendukung agar Pemilu 2024 tetap berlangsung secara terbuka.

“Pak Surya tetap memberi dukungan penuh terhadap sistem proporsional terbuka, dan menolak sistem proporsional tertutup,” imbuhnya.

Diketahui, beberapa waktu belakangan hubungan Nasdem dengan Istana dan PDI-P tampak berjarak.

Kerenggangan itu dipicu keputusan Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sementara itu, dalam lawatannya ke Eropa, Surya sempat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan.

Baca juga: Luhut Bertemu Surya Paloh di London, Apakah Bahas Reshuffle dan Anies?

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali enggan membeberkan secara rinci apa yang dibicarakan keduanya dalam pertemuan tersebut.

Ia hanya mengatakan bahwa keduanya membahas berbagai persoalan bangsa.

“Artinya, semakin banyak tokoh sering bertemu untuk berdiskusi, maka saya pikir makin banyak membicarakan masyarakat tentang kondisi-kondisi hari ini,” ucap Ali ketika dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (14/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com