Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sambo Berkilah Kemudian Merasa Bersalah dan Menyesal...

Kompas.com - 11/01/2023, 09:31 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo menjalani sidang pemeriksaan sebagai terdakwa pada Selasa (10/1/2023) kemarin.

Sambo duduk di kursi terdakwa yang berhadapan dengan Majelis Hakim. Ia mengenakan kemeja putih yang dipadu dengan celana hitam.

Kepada Sambo, Majelis Hakim bertanya soal apa yang membuatnya nekat melibatkan puluhan anggota kepolisian masuk ke pusaran kebohongannya terkait pembunuhan Yosua.

Baca juga: JPU ke Sambo: Apa Bisa Kami Percaya Tangisan Saudara Benar?

Selain itu, Hakim dan Jaksa Penununtut Umum (JPU) berulang kali menanyakan Sambo perihal penyebab utama kejahatan itu bisa terjadi, yaitu pelecehan seksual yang diduga dialami istrinya, Putri Candrawathi saat berada di Magelang.

Hakim Ketua Iman Wahyu Santosa mengatakan, Sambo bukanlah orang kemarin sore di bidang reserse dan kriminal.

Hakim tak habis pikir mengapa Sambo memilih untuk mengeksekusi Yosua begitu mendengar istrinya dilecehkan. 

"Apakah Saudara tidak bertanya, atau paling tidak menyarankan, 'Ayo, kita visum lebih dulu', atau paling enggak Saudara selaku suami, ayo kita ke dokter dulu untuk memeriksa barangkali ada sangkutannya, ada mohon maaf, PMS atau yang lain-lain, kenapa Saudara tidak lakukan itu dulu?" kata Hakim.

Sambo kemudian mengatakan, ia menyesal tidak melakukan visum terhadap istrinya.

"Itulah yang saya sesali, Yang Mulia, saya tidak berpikir logis pada saat itu setelah mendengar pukulan berat yang diderita istri saya, Yang Mulia. Saya minta maaf karena ini harus panjang seperti ini, Yang Mulia," ucap Sambo.

Tangisan sambo

Terkait pelecehan seksual yang dialami Putri juga ditanyakan oleh JPU. Jaksa mengingatkan Sambo bahwa dia beberapa kali menangis menceritakan pelecehan seksual di Duren Tiga yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Karena yang diakui Sambo saat ini adalah pelecehan seksual yang terjadi bukan di Duren Tiga, melainkan di Magelang.

Baca juga: Ferdy Sambo Bantah Sodorkan Uang Total Rp 2 Miliar untuk Ricky, Kuat, dan Richard

JPU membeberkan bagaimana Sambo menceritakan skenario tembak-menembak dengan cucuran air mata di hadapan Komisioner Komnas HAM, Kompolnas, bahkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

"Di sana Saudara masih mempertahankan skenario, pada saat itu Saudara menangis untuk mempertahankan skenario pemerkosaan, apakah itu benar?" kata Jaksa.

"Saat bertemu dengan pejabat tersebut saya mengingat kejadian di Magelang," Sambo berkilah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com