Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laptop Jaksa yang Tangani Korupsi Wali Kota Yogya Dicuri, KPK Yakin Data-data Aman

Kompas.com - 28/12/2022, 08:40 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut tas berisi laptop dan berkas yang raib dari rumah Jaksa di Yogyakarta berisi perkara dugaan korupsi mantan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

Sebagaimana diketahui, tas berisi laptop dan berkas kerja milik Jaksa KPK, FAN di Yogyakarta digondol maling. Tas itu dicuri dari kediamannya pada Sabtu (24/12/2022).

Pelaku membobol rumah FAN dan membawa tas itu, tanpa mencuri harta berharga lainnya.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, jaksa tersebut merupakan Kepala satuan Tugas (Kasatgas) Penuntutan.

Dalam laptopnya, kata Ali, tersimpan banyak perkara korupsi yang sedang ditangani.

 

“Yang bersangkutan lagi nangani perkara di Jogja, antara lain yang Wali Kota Yogyakarta kan, dan beberapa perkara-perkara lainnya. Tapi yang pasti karena Kasatgas Penuntutan, pasti menangani banyak perkara,” kata Ali saat ditemui di KPK, Selasa (28/12/2022).

Ali menjamin berkas-berkas yang raib itu tetap aman dan persidangan tetap berlangsung. Sebab, anggota tim jaksa lainnya memiliki dokumen-dokumen salinan.

Pihak pengadilan dan KPK juga menyimpan salinan berkas perkara yang lenyap itu.

Terkait keamanan data dalam laptop, kata Ali, KPK telah menerapkan sistem yang sulit dibobol.

“Harapannya sih tidak sampai kemudian kalau memang itu berkaitan dengan data di laptop, ya tidak bisa keluar,” ujarnya.

Baca juga: KPK Sebut Pencurian Laptop Jaksa di Yogyakarta Musibah

Sampai saat ini, KPK masih menunggu hasil penyelidikan aparat kepolisian setempat. KPK tidak mau menduga-duga motif yang menggerakkan pencuri mengambil tas berisi laptop dan berkas jaksa.

Menurut Ali, peristiwa tersebut merupakan musibah dan bukan kesengajaan. FAN, kata dia, telah menggembok pagar dan mengunci pintu. Namun, rumahnya tetap dibobol.

“Kami harus tegaskan itu, karena masih saja ada yang kemudian seolah-olah ini sebagai kesengajaan, sama sekali tidak, ini musibah,” tutur Ali.

Baca juga: KPK: Rumah Jaksa yang Kemalingan Tak Dijaga Polisi, Penjagaan Hanya Saat Berangkat Sidang

Sebelumnya, peristiwa pencurian itu diduga terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menuturkan, pencurian itu diketahui oleh rekan istri FAN hendak mengantar paket.

Namun, ia mendapati pintu rumah tersebut sudah terbuka. Ia kemudian memanggil pemilik rumah.

"Pintu dalam rumah keadaan sudah terbuka setelah dipanggil-panggil tidak ada yang keluar kemudian menelpon istri korban selanjutnya istri korban menelpon saksi (bernama NN) untuk mengecek rumahnya," kata Timbul.

NN kemudian datang dan memeriksa keadaan rumah. Menurutnya, isi rumah tersebut sudah diacak-acak.

"Untuk barang yang hilang untuk sementara satu buah tas ransel warna hitam berisi laptop dan berkas-berkas kerja," ujar Timbul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com