Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi yang Umumkan Capres-Cawapres Lebih Cepat Dinilai Lebih Berpotensi Menang

Kompas.com - 23/12/2022, 13:51 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, koalisi partai politik yang mendeklarasikan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lebih awal lebih berpotensi untuk menang.

Sebabnya, koalisi dan paslon tersebut punya lebih banyak waktu untuk menggerakan mesin-mesin politik sebelum hari H pemilihan.

"Potensi kemenangan bisa diperoleh pasangan capres-cawapres yang deklarasi lebih cepat, untuk mengokohkan basis pemilih loyal, memitigasi serangan, dan memengaruhi swing voters secara lebih cepat dan efektif," kata Umam kepada Kompas.com, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Survei Poltracking Ungkap Tren Elektabilitas PDI-P Meningkat, Partai Lain Cenderung Stabil atau Turun

Menurut Umam, koalisi yang berencana mendeklarasikan paslon pada detik-detik terakhir pendaftaran peserta pilpres justru kurang berpikir strategis.

Apalagi, jika cawapres diumumkan menjelang injury time, ruang untuk mengoptimalkan elektoral paslon menjadi sangat terbatas.

Selain itu, pengumuman cawapres yang terlalu dekat dengan masa akhir pendaftaran juga dinilai akan merepotkan capres dan koalisi dalam melawan respons negatif publik dan serangan intens dari lawan politik yang mungkin muncul.

"Dengan kata lain, deklarasi capres-cawapres lebih awal akan menghadirkan ruang dan waktu yang lebih terbuka bagi koalisi untuk mengokohkan sentimen positif dan memitigasi serangan mematikan dari lawan politik," ujar Umam.

Sejauh ini, peta politik tanah air sedikitnya membagi poros partai-partai politik menjadi tiga koalisi. Pertama, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dideklarasikan pada awal Juni.

Baca juga: Survei Charta Politika: PDI-P Juara Disusul Gerindra dan Golkar, Nasdem Merosot

Lalu, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang diumumkan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Agustus 2022. Kemudian, rencana Koalisi Perubahan yang hendak dibangun Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dari tiga koalisi itu, belum ada satu pun yang mendeklarasikan nama capres dan cawapres mereka.

Malahan, PDI Perjuangan hingga kini belum menentukan arah koalisi maupun angkat suara perihal pencapresan.

Umam mengingatkan, hari H Pemilu 14 Februari 2024 kian dekat. Masa kampanye, baik Pemilu Presiden maupun Pemilu Legislatif juga sangat pendek, terbatas 75 hari.

"Maka kecepatan deklarasi capres-cawapres yang diusung masing-masing koalisi akan menjadi faktor penting dalam menentukan kemenangan koalisi parpol pengusung capres-cawapres," kata dia.

Umam mengatakan, penetapan nama capres-cawapres koalisi penting untuk memberikan kepastian di internal koalisi masing-masing.

Dengan demikian, ruang negosiasi yang selama ini dibiarkan mengambang dan spekulasi publik yang berkembang bisa segera terselesaikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com