Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Serpihan Proyektil di Jaringan Otak dan Pipi Brigadir J, Ronny Talapessy: Bukan Pistol dari Klien Kami!

Kompas.com - 14/12/2022, 19:04 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penasihat hukum terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ronny Talapessy menyatakan bahwa kliennya menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke arah badan bukan ke arah kepala.

Hal itu disampaikan menanggapi temuan uji balistik yang disampaikan Arif Sumirat yang dihadirkan sebagai ahli oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Dalam keterangannya, Arif memaparkan bahwa ada serpihal proyektil peluru yang bersarang di jaringan otak dan pipi jenazah Brigadir Yosua berdasarkan hasil otopsi.

Baca juga: Ahli Balistik Ungkap Ada Proyektil Peluru di Jaringan Otak Jenazah Brigadir J

"Begini, fakta persidangan sudah terbuka sudah terungkap bahwa klien kami menembak betul yang ada di badan, tetapi yang di pipi dan kepala, itu bukan pistol dari klien kami," ujar Ronny saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

Ronny pun mengungkapkan bahwa ahli yang dihadirkan Jaksa sudah mengindentifikasi proyektil dari senjata yang digunakan Richard untuk menembak. Oleh sebab itu, seharusnya Arif dapat menyatakan bahwa senjata dari serpihan peluru yang ditemukan sel otak dan sel pipi bukan milik kliennya.

"Dia ragu-ragu terhadap serpihan peluru yang ada di kepala (Brigadir J), padahal barang buktinya dari Richard, kenapa dia tidak menyebutkan semua yang di badan almarhum itu," papar Ronny.

"Arif sumirat menyampaikan bahwa yang di kepala itu tidak identik dengan Glock," tegas Penasihat Hukum Richard itu.

Baca juga: Ahli Poligraf Sebut Kuat Maruf Terindikasi Berbohong Tak Melihat Ferdy Sambo Tembak Brigadir J

Dalam persidangan ini, Arif yang merupakan Ahli Balistik dari Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) Polri itu mengaku menemukan serpihan proyektil peluru dari jaringan otak dan pipi jenazah Brigadir J.

"Serpihan pertama dari jaringan otak itu ada serpihan jaket anak peluru dan timbal yang mulia. Bentuknya kecil sekali. Dan satu lagi dari pipi hasil otopsi," jelas Arif.

Baca juga: Dalam Sidang Kasus Brigadir J, Ahli Sebut Keakuratan Tes Poligraf Capai 93 Persen

Arif pun mengungkapkan bahwa terdapat dua senjata api dari insiden penembakan yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Berdasarkan uji balistik, kata dia, terdapat tiga tembakan yang berasal dari senjata api berjenis HS dan tiga lainnya berjenis Glock 17.

"Tiga dari HS dan satu dari Glock yang mulia," jelas Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com