Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO dan Negara G7 Adakan Pertemuan Darurat di Sela-sela KTT G20, Bahas Ledakan di Polandia

Kompas.com - 16/11/2022, 11:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara anggota G7 melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali.

Pertemuan darurat ini menyusul jatuhnya rudal di bagian Timur Polandia, dekat dengan perbatasan Ukraina.

Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah.

"Kita mengikuti memang ada emergency meeting yang dilakukan oleh G7+. Itu bagian dari dinamika yang sekarang terjadi pada saat konferensi internasional," kata Teuku Faizasyah kepada awak media di sela-sela KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Polandia Bahas Pasal 4 NATO dengan Aliansi Usai Dihantam Rudal Buatan Rusia

Adanya pertemuan darurat ini juga dikonfirmasi oleh rilis dari Komisi Eropa (European Commission). Pertemuan itu dihadiri juga oleh pemimpin NATO dan negara-negara G7.

"Hari ini, para pemimpin Kanada, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat bertemu di sela-sela KTT G20 di Bali," kata rilis dari Komisi Eropa tersebut.

Dalam pertemuan, mereka sepakat mengutuk serangan rudal yang dilakukan Rusia di kota-kota dan infrastruktur warga sipil Ukraina.

Negara-negara G7 lantas menawarkan dukungan penuh dan bantuan untuk penyelidikan yang sedang berlangsung di Polandia.

"Kami setuju tetap berhubungan dekat untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat investigasi berlangsung," ucapnya.

Lebih lanjut, negara-negara itu menegaskan kembali dukungan teguh untuk rakyat Ukraina menghadapi agresi Rusia yang sedang berlangsung. Mereka pun siap meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya secara berkelanjutan.

"Serangan terhadap komunitas Ukraina, bahkan saat G20 bertemu untuk menangani dampak perang yang lebih luas. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga para korban di Polandia dan Ukraina," sebut Komisi Eropa.

Baca juga: Biden Sebut Tak Mungkin Rudal yang Hantam Polandia Ditembakkan dari Rusia, tapi…

Sebelumnya diberitakan, Polandia mengonfirmasi bahwa rudal yang mendarat wilayahnya adalah rudal buatan Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Lukasz Jasina, mengatakan sebuah rudal buatan Rusia mendarat di Polandia pada Selasa (15/11/2022) pukul 14.40 GMT.

Dalam sebuah pernyataan, dia menambahkan, bahwa rudal Rusia tersebut menewaskan dua penduduk di desa Przewodow.

"Sebuah rudal buatan Rusia jatuh, menewaskan dua warga Republik Polandia," kata Jasina, dikutip dari AFP.

Baca juga: Pertemuan Darurat di Bali Usai, Ini yang Dikatakan Biden soal Rudal Hantam Polandia

Dia mengatakan, Pemerintah Polandia telah memanggil duta besar Rusia untuk Polandia untuk memberikan "penjelasan rinci segera".

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dilaporkan telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Polandia Andrzej Duda untuk menyampaikan belasungkawa menyusul laporan dugaan adanya serangan rudal Rusia yang menewaskan dua orang di Polandia.

"Menyatakan belasungkawa atas kematian warga Polandia dari teror rudal Rusia. Kami bertukar informasi yang tersedia dan mengklarifikasi semua fakta. Ukraina, Polandia, seluruh Eropa dan dunia harus sepenuhnya dilindungi dari teroris Rusia," kata Zelensky diunggah lewat Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com